CORETAN PENA-KU

Assalamualaikum insomnisa, long time no see. pie kabare? wkwk.
dari sekian lama akhirnya nongol sorry ye soalnya nisa sibuk ngurus sekolah apalah segala macem eakkk (jadi curhat) yaudah lah gausah berbasa-basi lama-lama langsung aja nih gue persembahin cerpen korea buat lu-lu pade yang rinduin gue #LOL check it out guys.


♥Unmyeong♥

          Im Jae bum. Seorang fotograper ternama dikorea, ia memiliki skill  yang tidak diragukan lagi, setiap suara jepretan kameranya selalu menghasilkan foto yang nice look. Selain itu, ia juga memiliki wajah yang tampan, berkharisma dan cool yang disukai oleh para wanita.
            Setelah 2 tahun, Jae bum berusaha mencari sahabatnya lee chang min dan kim Jong woon best friendnya sewaktu belajar di seoul of performing art school . Jae bum akhirnya menemukan info tentang kim Jong woon yaitu pria yang baru-baru ini namanya meroket di industri musik korea pada saat melihat konser perdananya di stasiun tv negeri.
            Jae bum speechless saat matanya tertuju ke arah televisi miliknya. “Wah.. Daebak itu betul Jong woon kan?! ternyata dia sekarang berusaha mewujudkan impiannya menjadi artis dan musisi, benar-benar orang ini”. Setelah Jae bum tercengang melihat sahabat yang 2 tahun terakhir dicarinya, dia langsung mencari handphone miliknya, berusaha mencari tahu tentang kim Jong woon dari internet, and last  dia berhasil mendapatkan akun SNSnya Jong woon dan menghubunginya.
Jae bum          : ya imma.. (panggilan dlm bahasa korea u/ org yg sudah dekat)
Jong woon      : maaf, ini siapa yah?
Jae bum          : oettokke? Bagaimana kamu bisa tidak mengenal saya?
Jong woon      : apakah kamu seorang penguntit atau fans?
Jae bum          : aku adalah orang yg sangat membencimu.
Jong woon      : ahhh.. kamu seorang hater rupanya.
Jae bum          : nae, tapi bagaimana kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja?
Jong woon      : baru kali ini, saya mendapat perhatian dari seorang hater.
Jae bum          : nappeun sekkiyaa! Ini aku.. Jae bum tampan J
Jong woon      : Omo! siapa? Jae bum? Im Jae bum?
Jae bum          : nae, cheounmida
Jong woon      : ah, koejimmal  darimana kamu tahu nama sahabatku?
Jae bum          : apakah kamu benar tidak percaya denganku? Temui aku di Star cooffee shop .
Jong woon      : jangan mencoba menipuku!
Jae bum          : aniyo, aku akan menendang kakimu.
Jong woon      : aku sekarang dalam perjalanan kesana, gidarieyo.

            Jae bum dan Jong woon masing-masing dalam perjalanan menuju ke tempat perjanjian.
10 menit kemudian Jae bum sudah tiba di star coffee shop,sembari menunggu dia memesan duluan minuman favoritnya cappuchino dan memandang ke arah jendela, tampak mobil mencurigakan yang kacanya hitam dan tertutup rapat. Seseorang turun dari mobil tersebut memakai jaket dan kacamata hitam, aneh sekali! Dan ternyata itu adalah Kim Jong woon, penyanyi yang namanya akhir-akhir ini naik daun. Jae bum mengerti mengapa Jong woon memakai pakaian seperti itu di malam yang gelap. Dia menghindar dari fans maupun wartawan yang kurang kerjaan seperti penguntit.
           
Jong woon memasuki toko minuman itu lalu mencari dimana sebenarnya orang yang menghubunginya lewat SNSnya. Im jae bum pun seketika menepuk pundak Jong woon dan bertanya sekejap “siapa yang anda cari? Apakah aku?” tanya jae bum. Jong woon yang merasa khawatir akan fans ataupun wartawan seketika kaget karena ulah jae bum. Dia membalikkan badannya dan memastikan apakah itu betul sahabat lamanya, Im jae bum.

“Apakah ini betul-betul kau? Im jae bum? Aku tidak salah lihatkan? Ini bukan mimpikan?”. Tanya Jong woon dengan suara meninggi
“Iya, apakah kamu tidak bisa melihat? Aku adalah Im jae bum, pria tertampan lulusan seoul of performing art school . Aku adalah seorang hatersmu, kenapa? Ada masalah?” Sanggah jae bum.
Daebak! Aku tidak pernah menyangka kita bisa bertemu lagi, aku kira kau sudah menetap di San Diego setelah study fotograpiMu disana.” Kata Jong woon.
Mwo? Kamu rupanya sudah benar-benar melupakanku saat kau tenar sampai kau tak mengira aku akan kembali ke seoul kan? nappeun sekkiya.” Gurau jae bum.
“Bukan begitu jae bum, hanya saja aku benar-benar merindukanmu.” Sanggah Jong woon.
Gosh! Cukup, sudahlah. Aku geli mendengarmu mengatakan itu.” Kata jae bum.
“Apakah kamu tidak merindukan aku jae bum?” gurau Jong woon.
Aniyeo, saya benar-benar tidak merindukanmu!” gurau jae bum.
“Jae bum, ayo kita pergi dari sini sebelum wartawan datang melihatku.” Kata Jong woon.
“Apakah kamu se-tenar itu sekarang? Ahh, mari kita ke flatku dulu.” Ajak jae bum.
“Kajayeo hyung!” Kata Jong woon.

Jae bum pun naik ke mobil jong woon, dan mereka menuju ke flat jae bum. Sesampainya disana mereka bercerita tentang kehidupan mereka setelah lulus dari seoul of performing art school . Hingga  mereka flashback kembali ke masa lalu dan mengingat seseorang, ya itu adalah lee chang min sahabat mereka. Sekejap jae bum dan jong woon memikirkan kehidupan chang min, apakah dia baik-baik saja? Mereka berinisiatif untuk mencari tahu tentang lee chang min.

Keesokan harinya, kim jong woon berkunjung ke daejin university dikarenakan scheduleNya untuk menjadi bintang tamu dalam perayaan ulang tahun universitas itu. Tak lama setelah turun dari mobil vanNya matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang berjalan bolak-balik seperti sedang menghapal sebuah naskah,karna rasa penasarannya jong woon pun mendekati gadis tersebut.

Tak disangka gadis itu melihat jong woon yang sedang berjalan ke arahnya, gadis tersebut pun memanggil jong woon dengan sekejap. “Oppa!” teriak gadis tersebut. Jong woon kaget seketika dan bertanya dalam hati “apakah gadis ini mengenalku? Apa kah dia memanggilku oppa”. Jong woon semakin penasaran, gadis tersebut juga menghampiri jong woon.
Oppa, apa kah oppa tidak ingat denganku?” kata gadis itu
“Entahlah, aku mencoba mengingat karna mukamu tak asing” jawab jong woon.
Naneun, Park jae ae” kata gadis itu.
“Park jae ae? Ade tingkat ku di seoul of performing art school ? Apakah itu kau?” tanya jong woon.
Nae, itu saya yang selalu oppa pukul karna aku mengambil ice cream oppa” Balas Jae ae.
“Yahh, kamu sudah besar dan tambah cantik”puji jong woon.
“bagaimana saya tidak dewasa? Kita kan hanya beda satu tahun” sanggah jae ae.
Arasseo! Arasseo!” kata jong woon.

Setelah bercakap-cakap mereka kembali menjalankan aktivitas mereka sebelumnya yang tertunda, jae ae berperan sebagai pemeran utama dalam pertunjukkan itu sedangkan jong woon berperan sebagai pengiring musik dan bintang tamu.

Acara pun berlangsung baik dan lancar, sehabis acara jong woon berencana untuk merayakan kesuksesan pertunjukkan perayaan itu dengan jae ae, jong woon mengajak jae ae untuk minum soju dan dubbokki, ditengah pembicaraan dan acara minum bersama itu jong woon menerima telpon dari jae bum, jae bum meminta jong woon untuk segera ke flatnya karna jae bum menemukan info tentang chang min.

“Dengan sangat terpaksa aku harus pergi ke suatu tempat karna ini mendadak” kata jong woon kepada jae ae.
Kwencana oppa, jika itu sangat penting mari kita hentikan acara minum ini” sanggah jae ae
Miyane jae ae, aku akan menghubungimu lain waktu yah?” kata jong woon
Nae, hati-hati dijalan”. kata jae ae
“saya akan mengantarmu pulang, jangan membantah! Supaya aku tahu alamatmu”. Tawar jong woon.
Gomawoyo, hehe”. Gurau jae ae.

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka depan flat jae ae. Setelah jong woon mengantar jae ae,jong woon langsung ke flat jae bum untuk membicarakan tentang changmin sahabat mereka. Dari info yang didapatkan jae bum ternyata lee changmin sedang bergelut didunia bisnis, dia menjalankan beberapa usaha komersial yaitu membuka coffee shop di cheongju,  fashion store di gangnam dan bar di seoul. Karna mereka sudah mengetahui kehidupan chang min yang begitu sukses, mereka berencana mengunjungi salah satu usaha bisnis chang min besok malam.
Ditengah pembicaraan mereka jae bum menanyakan jong woon darimana ia sebelumnya, jong woon mengatakan ia dari minum soju dengan adik tingkatnya di seoul of performing art school  Park jae ae, dengan anehnya jae bum tersenyum dan tersipu mendengar nama park jae ae.
            Park jae ae memang adik tingkat jae bum yang umurnya beda 1 tahun, jae ae adalah first loveNya jae bum, pantas saja dia senyum dan tersipu saat mendengar nama itu setelah sekian lama dia memendam perasaan dan akhirya kembali muncul nama itu dipikirannya dan bertemu dengan sahabat yang sudah seperti keluarganya kim jong woon.

Keesokan harinya, di bar seoul★

            Jong woon menunggu jae bum hingga jae bum tiba di bar dan mencoba mencari pemilik bar itu, mereka menanyakan kepada pelayan disana, pelayan tersebut mengatakan bahwa karena terlalu sibuk, bos mereka akan tiba 10 menit lagi untuk menutup bar ini. Mereka pun memutuskan untuk menunggu. Lama kelamaan sampai akhirnya waktu 10 menit telah hilang, seseorang membuka pintu bar dan itu adalah pemilik bar yang merupakan sahabat mereka lee chang min, tapi anehnya dia bersama seorang gadis yang cantik itu adalah park jae ae cinta pertamanya jae bum. Jae bum yang melihat itu dari kaca transparan ruang VIP terasa sakit hatinya tapi dia berusaha untuk menahan karna gadis yang dicintainya itu datang bersama sahabatnya yang sudah dianggap saudara yang ia rindukan selama 2 tahun.

            Sesampainya chang min di bar, pelayan mengatakan kepada bos nya ada 2 orang yang menunggu dia dari 10 menit yang lalu di ruang VIP. Pelayan itu juga mengatakan mungkin mereka teman dekat bosnya dulu karna seperti kelihatannya mereka sangat akrab, chang min dan jae ae memutuskan pergi ke ruang VIP membawa beberapa wine. Dibuka lah pintu ruangan itu mereka saling bertemu dengan speechless chang min pun sekejap memberikan wine ke tangan jae ae karna melihat 2 sahabat lamanya yang tidak bertemu selama 2 tahun dan juga ia kaget karna disana ada jae bum yang melihat jae ae dan changmin datang bersama, chang min adalah orang pertama yang jae bum ceritakan tentang first loveNya jae ae.

            Melihat suasana yang begitu dingin karna beberapa alasan, jong woon mencoba membuat suasana yang riang dan tak cangung karna mereka sudah lama tak bertemu, jae ae pun menyapa jae bum dengan ceria. “ Jae bum Sunbae!” panggil jae ae. Mendengar jae ae memanggil namanya ia tersadar dan hatinya bergetar. “Ah, Nae. Bagaimana kabarmu jae ae?” tanya jae bum. “Aku baik-baik saja, bagaimana dengan sunbae?” tanya balik jae ae. “Yah, seperti yang kamu lihat” jawab jae bum.
Setelah percakapan itu, chang min bergurau “Ya! Jae bum apakah kamu hanya mengkhawatirkan jae ae?, kamu sudah tak ingat aku lagi yah?” kata chang min. “aku sudah menelusuri tentangmu, aku rasa kamu baik-baik saja dengan 3 bisnis besar milikmu” gurau balik jae bum. “kamu benar-benar jahat” kata chang min. Disela percakapan itu jong woon yang dari tadi diam tiba-tiba nyolot, “tapi chang min, bagaimana kamu bisa datang bersama dengan jae ae?” tanya jong woon. “itu karna aku menjemputnya tadi di kampusnya, tadi rencananya sehabis aku menutup bar ini aku akan mengantarnya pulang ke flatnya, tapi karna ada 2 tamu penting jadi aku berubah pikiran untuk tinggal sebentar dan minum beberapa wine”. Sanggah chang min.

20 menit kemudian*

            “Ini waktunya aku menutup bar, kalian datanglah besok atau lain waktu aku akan menghubungi  kalian lagi, kita harus merencanakan liburan, oke?” kata chang min.
            “Ide yang bagus, choa! Ayo kita pergi lain waktu” kata jae ae bersemangat.
            “Goll! Makasih wine nya malam ini chang min” kata jong woon.
            “Kalau begitu, aku dan jong woon pamit dulu.” Kata jae bum.
            “Hati-hati dijalan imma!” kata chang min.
            “Arasseo!” kata jae bum.
            “Annyeongi gaseyo sunbae! Jaljayeo!” kata jae ae kepada jae bum.
            “Nae, kamu juga” balas jae bum.

            Sesampainya di flat  jae bum, jong woon  mengigau karna terlalu banyak minum wine, dia mengatakan kepada jae bum bahwa jong woon kemarin juga bertemu dengan jae ae di kampusnya, dia menceritakan tentang jae ae bahwa sekarang jae ae adalah aktris yang sebentar lagi akan menjadi artis di entertainment korea. Mendengar perkataan jong woon, jae bum hanya tersenyum dan mendesah dia berpikir bahwa diantara 2 sahabatnya ia yang ditakdirkan bertemu lebih akhir dengan jae ae.

            Menjelang pagi  jae bum mendapat telepon dari seseorang untuk penawaran pekerjaan, dia harus ke Daegu  melakukan pemotretan. Sesampainya disana ia bertemu dengan seorang model ternama yang membintangi beberapa cover majalah korea dan jepang, Yoo rachel. Dia juga sosok kontroversial di media massa korea karna sering berpacaran dan memiliki insiden dengan artis-artis  korea. Dia selalu membuat sensasi sehingga kali ini pemotretan jae bum agak sulit dari sebelumnya.

            Seperti yang diperkirakan, karna jalanan macet sehingga jae bum terlambat di tempat pemotretan 5 menit, sesampainya disana ia bertemu dengan model Yoo Rachel, dengan spontan soo Rachel memampar jae bum karna alasan terlambat hingga membuatnya dingin membeku di tempat pemotreatan terbuka. Jae bum berpikir bahwa baru kali ini dia ditampar oleh seorang model. Keesokan harinya, berita tersebut meledak di koran dan televisi korea, gosip itu seketika menjadi headline di media massa. Betapa malunya jae bum, dengan kejadian itu ia juga dikenal dan sering melakukan interview. Sekarang jae bum terkenal menjadi fotograper yang ditampar karna terlambat 5 menit.
           
            Mendengar gosip itu kedua sahabatnya menghampiri jae bum mengklarifikasi tentang dia dan Rachel, karna gosip itu miring dan tidak benar. Jae bum hanya ditampar karna terlambat, tapi media yang seperti penguntit membuat berita salah. Mereka menerbitkan headline fotograper terkenal di tampar oleh pacarnya rachel.  Jae ae pun yang mendengar gosip itu menyemangati jae bum agar tetap kuat dan gosip ini secepatnya diungkap kebenarannya. Jae bum yang  tidak sendirian ditemani oleh 2 orang sahabatnya dan cinta pertamanya jae ae merasa senang.
           
            Seiring berjalannya waktu gosip yang miring menjadi lurus, kedekatan jae bum kepada 2 sahabatnya menjadi erat kembali seperti dulu, namun tidak halnya dengan jae ae karna jae ae harus berangkat ke amerika minggu depan dengan kakaknya park jung su yang merupakan presdir di perusahaan JSP group. Jae ae ke amerika karna mendapatkan kontrak perdana menjadi aktris utama dalam drama korea mereka merencanakan untuk syuting di amerika selama 1 bulan. Dengan waktu 6 hari sebelum jae ae berangkat ke amerika dia merencanakan banyak hal salah satunya yaitu mengajak lee chang min, kim jong woon dan im jae bum untuk pergi liburan yang sebelumnya direncanakan. Kali ini rencana jae ae benar-benar beda karna jae ae berinisiatif untuk berlibur ke kota busan bersama jae bum, chang min, jong woon, dan kakaknya park jung su. Jae ae sengaja mengundang kakaknya agar tidak dicurigai oleh orang tuanya dan memperkenalkan teman-temannya disana, tapi kakaknya punya isyarat agar dia bisa pergi, dan jae ae menuruti itu. Kakaknya jung su akan membawa seseorang yang juga ingin diperkenalkan dengan jae ae. Jae ae pun setuju dengan hal itu.

            Malam telah tiba, jae ae menghubungi chang min dan mengundangnya dalam liburan itu, jae ae juga minta tolong agar diberitahukan kepada jong woon dan jae bum. Tentu saja chang min akan menghubunginya karna dia pikir ini akan menjadi liburan yang menarik dan seru. Kim jong woon  dan im jae bum menerima tawaran dari lee chang min, je bum tidak hanya menerima tawaran liburan itu karna teman lamanya changmin, melainkan karna ada jae ae.

            Keesokan harinya mereka pun packing, prepare dan berkumpul di flat lee chang min, mereka menyediakan dan mengecek kembali list barang apa yang akan dibawah, sampai akhirnya changmin menanyakan masalah kamera dengan jae bum, jaebum teringat dan pada saat liburan ini dia harus membawa kameranya, terkecuali kakak jae ae. Presdir satu ini memilih untuk berangkat terpisah karna akan mengganggu kedekatan adiknya dengan salah satu dari tiga namja tersebut.

            Sepanjang perjalanan mereka diam dan suasana agak canggung, untung saja jong woon memecahkan suasana menjadi lebih renggang dengan mencoba melucu, menyanyikan single barunya yang bertajuk greatest love dan merayu jae ae. Sesampainya di busan, mereka mencari penginapan yang nyaman namun jae ae mendapat telepon dari kakaknya bahwa menginstruksikan mereka untuk pergi ke villanya. Jae ae sekejap kaget karna merasa aneh dengan kakaknya yang mempunyai villa sendiri di busan tapi ia berusaha menghilangkan dan menyuruh jae bum agar membelok stir mobilnya ke tempat tujuan.

Park Jung Su’s Villa
           
Mereka menurunkan barang bawaan mereka dari mobil, lee chang min dan kim jong woon memasuki villa lebih dulu, namun jae bum yang melihat jae ae kesulitan membawa tasnya ia pun membantunya dengan senang hati. “Gomawo oppa” tutur jae ae kepada jae bum. Jae ae hanya mengikuti jae bum dari belakang karna merasa tak enak dan merepotkan jae bum.

Jae bum sering kali dijuliki tangan emas, karna selain hebat dalam menjepret gambar jae bum juga ahli dalam memasak, karna jong woon lapar dan belum makan jong woon menyuruh jae ae memasak namun jae ae bingung masak apa akhirnya jae bum membantu jae ae.

Melihat kedekatan jae bum dan jae ae, lee chang min merasa cemburu dan pergi dari dapur, ia mengatakan pergi ke toilet padahal ia pergi dan berjalan ke daerah sekitar villa yang penuh dengan pemandangan indah. Di samping itu chang min melihat mobil yang berjalan ke arah villa, Tiba-tiba kakak jae ae datang di villa dengan seorang wanita yang tak asing bagi changmin. Itu adalah kakak chang min namanya choi soo young, mengapa dia ada disini dan datang bersama kakak jae ae, park jung su. Chang min yang berjalan dipenuhi dengan pertanyaan.

Chang min merasa penasaran, kembali ke villa ia langsung berjalan ke arah kakaknya. “Noona,mengapa kamu disini? Apa yang kamu lakukan?”. Tanya changmin, “Omo! Kamu disini juga ternyata, aku kan datang disini karna undangan jae ae dan jung su oppa” Jawab soo young. Jae ae yang melihat suasana begitu kacau ia berusaha memecahkannya. “Jadi oppa syarat itu adalah Soo Young Onnie?” tanya jae ae. “Ne, mengapa kalian begitu heran? Aku membawa ia kesini karna ingin mengenalkan dia padamu” Jawab Jung su. “Oke, kalian semua disini, perkenalkan ini Park Soo Young, Soo young-ssi adalah tunangan saya” tutur jung su. Semua yang mendengar pengakuan itu terkaget terutama jae ae dan chang min. “Yah, ini betul-betul Unmyeong” gurau jong woon.

Malampun tiba, mereka memutuskan untuk dinner bersama di luar villa, jae bum yang ahli dalam memasak mengatakan ia akan membuat barbeque, dan memasak di halaman villa saja. Jae ae membantu jae bum, sementara yang lainnya bercakap ditempat makan dan menunggu masakan jae bum dan jae ae. Melihat suasana yang begitu dingin pada malam hari jae bum memasangkan jaketnya ke badan jae ae. Jae ae seketika kaget dan berterima kasih pada jae bum, jae ae senang karna sekarang ia lebih dekat  dengan jae bum. Jae ae juga menyukai jae bum sewaktu di Seoul of Performing Art school. Makanan telah siap saji, mereka berbicara tentang rencana jae ae dan kakaknya nanti di amerika, kapan ia kembali ke korea dan seberapa banyak rindu yang dirasakan jung su pada soo young. Jong woon merasa hanya ia yang tak terkait cinta diantara lima orang tersebut. Chang min masih memikirkan jika kakaknya bertunangan dengan kakak jae ae, jadi kesempatannya untuk mendekati jae ae semakin sulit.

Esok hari, mereka kembali ke seoul namun jong woon mengajak semuanya keliling di seoul fantasize world, jae ae menyutujuinya dengan senang hati. Mereka pun pergi ke tempat hiburan tersebut, disana park jung su dan choi soo young jalan-jalan berdua, sedangkan jae ae, jae bum, jong woon dan chang min berniat menaiki wahana roller coaster, setelah itu jae ae ingin makan es krim dan jong woon pun setuju dengan hal itu, dan akhirnya mereka berkumpul kembali jong woon sekejap mengatakan kepada jae bum bahwa moment seperti ini harus diabadikan maka jae bum mengambil kamera dan tripodnya, lalu mereka berfoto bersama. Jae ae pun bergurau jika nanti kakaknya melakukan pertunangan dan pernikahan tidak usah repot karna mereka sudah mempunyai ahli fotograpi yang akan melakukan sesi pemotretan di weddingnya, ada jong woon yang akan menyanyi dalam acara pernikahannya, ada chang min yang akan mengurus cateringnya dan jae ae sendiri yang akan mengurus gaun pengantin karna dia memiliki teman yang memiliki wedding accessories dan tata rias. Jong woon menyutujui niat baik jae ae, Jung su pun bangga dengan adiknya dan teman-teman jae ae, karna mereka semua berbakat dan akan menyumbangkan bakatnya dalam pernikahannya.

Seusai liburan mereka, jae bum pun mengantar changmin dan jong woon pulang ke flat masing-masing, karna jung su dan soo young mengendarai mobil sendiri. Terakhir Jae bum mengantar jae ae ke flatnya, jae ae menyuruh jae bum masuk. Jae bum melihat foto-foto pajangan jae ae, dia secara spontan mengatakan “yeppuda, neomu kyeopta” tutur jae bum. Namun dia kembali tersadar dan batinnya berkata semoga jae ae tidak mendengar apa yang ia katakan tadi, jae bum mencoba mengalihkan perhatian, “Kamu sudah benar-benar dewasa sekarang” kata jae bum kepada jae ae. Jae ae yang mendengar tersebut seakan lompat histeris dan fly namun pada saat itu masih ada jae bum, jadi dia tidak melakukannya dia masih harus menjaga imageNya sebagai seorang wanita. Sebenarnya jae ae juga mendengar kata pujian yang jae bum katakan pada saat melihat fotonya. Jae bum yang ahli dalam fotograpi dia mengatakan seharusnya arah fokus cahaya dan blurnya ini salah. Jae ae hanya tersenyum mendengarkan itu. Jae ae membuatkan minuman untuk jae bum,  mereka pun meminumnya di teras samping flat lantai atas ini sambil melihat pemandangan kota seoul yang indah. Tiba-tiba jae bum menanyakan sesuatu kepada jae ae. “Apakah kamu sudah punya pacar? Apa hubunganmu dengan chang min?” tanya jae bum. “Aku belum punya pacar, aku masih menunggu cinta pertamaku, kapan dia akan datang, akankah dia datang? Atau pergi dengan yeoja lain, aku hanya berteman dengan chang min karna dia yang memperkenalkan NoonaNya dan Oppaku” jawab jae ae sepenuh hati. “Tapi mengapa ia begitu heran pada saat di villa jung su hyung dan bersama kakaknya? Tanya balik jae bum. “Dia mungkin tidak menyangka hubungan NoonaNya dan Oppaku berjalan baik sampai tahap pertunangan” jawab jae ae. “Sebenarnya, chang min pernah memintaku jadi pacarnya, tapi....” tambah jae ae. “Tapi apa? Kamu menerimanya?” tanya jae bum. “Tapi, aku menolaknya karna aku masih menunggu cinta pertamaku” jawab jae ae. “Oh jadi begitu, bodoh sekali cinta pertamamu itu, membiarkan seorang gadis menunggu lama, kata orang perempuan memang harus menunggu tapi apakah kamu tidak bosan, apakah kamu tidak lelah dengan semuanya?” tutur jae bum. “Sebenarnya aku terkadang lelah, namun akhir-akhir ini aku begitu semangat dan tak henti menunggu” kata jae ae. “Wah, kamu hebat juga, saran saya telepon orang itu dan katakan pada saya apa jawabannya, tanyakan padanya apa kabarnya, apakah dia baik-baik saja supaya kamu agak lega, ceritakan pada saya kemajuannya yah” tutur jae bum. “Ah, terima kasih minumnya sekarang aku pulang dulu karna besok aku ada pemotretan, aku tak bisa mengantarmu ke bandara jadi aku minta maaf” pamit jae bum.

Lima menit kemudian jae bum membuka pintu flat jae ae dan akan segera pergi, tiba-tiba ia mendapat telepon dan itu dari jae ae, jae bum heran dan mengangkat teleponnya, “Waeyo? Bukankah aku menyuruhmu menelpon cinta pertamamu? Mengapa kamu menelponku?” tanya jae bum heran. “Apa kabar jae bum oppa? Apakah kamu baik-baik saja? Sekarang aku sudah lega!” tutur jae ae. Jae bum semakin heran mengapa kata-kata jae ae di telepon sama dengan saran dia tadi, seketika ia tersadar ternyata dia adalah cinta pertama jae ae, orang yang dicintainya bertahun-tahun. “Perpisahan yang bagus namun menyakitkan, aku baru-baru ketemu dengan dia selama bertahun-tahun aku menunggunya dan berusaha mencari kabar tentangnya, aku sering menanyakan tentangnya pada sahabatnya, tapi aku akan pergi ke amerika tapi dia tidak mengucapkan annyeong atau salam rindu padaku, bukankah dia jahat oppa?” tutur jae ae yang sembari berjalan mendekati jae bum yang masih berdiri di depan pintu flat jae ae. Jae bum langsung mematikan telepon dia tak bisa berkata-kata, hatinya senang namun sedikit mengganjal bahwa cinta pertamanya akan meninnggalkannya selama sebulan. Dia berlari memeluk jae ae dan meminta maaf karna membuatnya menunggu, kini ia tersadar bahwa takdir itu betul-betul ada dan terjadi didunia ini, contohnya saja mereka.

Tiba-tiba listrik di flat jae ae padam, jae meminta agar jae bum menemaninya sampai listrik normal kembali, namun seseorang datang dan mengatakan listriknya akan di service sampai esok hari. Hingga akhirnya jae bum memutuskan untuk bermalam di flat jae ae karna jae ae takut dengan  gelap. Mereka pun bercerita tentang kehidupan dan rencana mereka kedepan, di malam itu mereka menyadari cinta dan takdir adalah satu hal yang terkait dan tak bisa lepas. Mereka setuju menjalin hubungan dengan status pacaran. Jae ae meminta jae bum agar tetap menunggunya selama sebulan, jae bum menyutujuinya dan mengatakan bahwa jangan ada keraguan diantara mereka.
“Jae ae, selama kamu di amerika jangan coba-coba melirik laki-laki lain!” tutur jae bum.
Oppa tenang saja, aku tidak akan menduakan oppa, tapi jangan coba-coba mendekati model itu lagi, aku akan membakar hollywood jika kamu benar-benar melakukannya” gurau jae ae.
“Apakah kamu bisa? Membakar hollywood di california? Aku rasa kamu tidak punya keberanian” gurau balik jae bum.
Oppa, besok antar aku ke bandara yah” pinta jae ae.
“Iya, aku akan mengantarmu, sebenarnya aku tidak ada  pemotretan besok :D” kata jae bum.
“Jadi, Oppa berbohong yah? Ih. Oppa jahat!” tutur jae ae.
“Oh iya, bagaimana dengan chang min? Dia akan sakit hati jika mengetahui kita sudah pacaran?” tanya jae bum.
“Tenang saja oppa, NoonaNya dan Oppaku akan melangsungkan pertunangan sepulang kami dari amerika, jadi tidak ada jalan aku dan changmin akan bersama” kata jae ae.
Arasseoyo” tutur jae bum.

Incheon International Airport
           
Park jung su dan choi soo young sudah tiba di bandara 5 menit yang lalu, tinggal menunggu jae ae. Choi soo young yang mengantar namjachingunya itu merasa akan sangat merindukannya nanti tapi jung su meyakinkan soo young bahwa sepulangnya nanti dari amerika mereka akan melangsungkan acara pertunangan seperti rencana. Lima menit kemudian...

Tibalah jae ae yang diantar oleh jae bum, mereka memasuki ruang tunggu yang disediakan dan ditentukan oleh tiketnya. “Jika kamu sudah tiba di amerika, kabari aku secepatnya yah” tutur jae bum dengan lirih. “Shireo, aku tidak akan mengabarimu walau sedikitpun” Goda Jae ae. “Kamu sudah berani yah dengan jae bum tampan, ingat aku ini SunbaeMu”  Kesal Jae bum. “Arasseoyo,  kamu bukan hanya sunbaeKu tapi juga uri namjachingu” kata jae ae yang berusaha meyakinkan. “Ne, Chagi-ya, Neo jeongmal kyeopta” Rayu Jae bum. “Aish, Kata-kata itu betul-betul menggangguku” Sanggah jae ae. “Kajja, kita menemui jung su hyung, dan menunggu kalian berangkat” ajak jae bum. “Oppa, kamu bisakan menungguku selama sebulan?” Tanya Jae ae pada jae bum. “Jangankan sebulan, 2 tahunkan aku sudah menunggumu” Kata Jae bum. “Baguslah kalau begitu, Gomawo Oppa” Tutur jae ae. “Gidariyeo Jae ae” kata jae bum. “Saranghaeyo” tambah jae bum. “Na deo, Gidaerikke” tutur jae ae sembari memeluk jae bum dan akan berjalan menuju jung su.

Perpisahan yang manis di incheon, setelah pesawat yang ditumpangi jung su dan jae ae take off,  jae bum dan soo young balik ke seoul dengan rindu yang akan dirasakan mereka. Soo young yang mampir ke flat chang min, merasa heran dengan tingkah adiknya tidak biasanya chang min minum dengan keadaan yang ambur adul diruang tengah, dia juga duduk memegang kepala dan berlinang air mata. “Mwoeninggoya?”tanya soo young pada adiknya. “Gwencana Noona!” jawab chang min dengan lirih. “Baik-baik apanya, kamu tidak lihat penampilanmu seperti pengemis itu, mana chang min yang dulu, yang keren, adik soo young. Mana?” Tutur soo young dengan nada suara meninggi. “Aku telah kehilangannya, bukan hanya dia pergi sebulan, tapi dia sudah bersama orang lain” ungkap chang min yang meneteskan air mata dan sekali-kali meneguk bir yang dipegangnya. “Kamu memang tidak bisa bersamannya, pikirkan saja kalian tidak berjodoh dan jae ae bukan takdirmu!” kesal soo young. “Aku akan kembali lagi besok, sadarkan dirimu sebelum appa dan eomma datang kesini dan melihatmu dalam keadaan menyedihkan seperti ini” tutur soo young yang berusaha menasehati chang min. “Arasseo, Kaaaaaa!” usir chang min.

Sementara dilain sisi,kim  jong woon kini bahagia dengan lagu single terbarunya yaitu “Hello Again”  merupakan project comebacknya di inkigayo. Lagu ini terinspirasi oleh kembalinya persahabatan mereka yang sudah vakum 2 tahun yang lalu, dan merilis single ini untuk jae bum dan jae ae. Dan seketika singlenya tersebut mendapat respon yang cepat oleh ribuan fansnya di korea, single “Hello Again” itu yang bisa didownload di website resmi perusahaan jong woon. Angka download mencapai 40.000 download hanya selama 5 jam setelah dirilis dan secara total 1 juta download, sampai-sampai merusak server.

Jae Ae’s Shooting Place at America

Jung su menyaksikan syuting adiknya yang sangat profesional, dia akan mempromosikan adiknya lagi agar menjadi aktris nomor satu di korea. Hari ini adalah hari terakhir mereka berada di amerika, besok mereka akan kembali ke korea. Jung su sudah tidak sabar dengan pulangnya dia dan akan melangsungkan pertunangan dengan soo young.

Oppa, karna kemarin adalah syuting terakhir di amerika maka aku akan memutuskan untuk jalan-jalan ke new york hari ini. Aku mau membeli ole-ole untuk orang-orang disana, karna besok kita sudah akan kembali ke korea, bolehkan?” pinta jae ae kepada jung su.
“Baiklah, kamu boleh kemanapun, tapi kamu hati-hati. Oh ya, daripada kamu pergi sendiri mending kamu temani kakak beli suatu benda” tutur jung su.
“Benda apa itu? Mengapa aku harus ikut?” tanya jae ae
“Karna kamu perempuan, kamu akan mengetahuinya nanti. Ikut saja” jelas jung su.
“Kajjaaaa!” ajak jung su dan merangkul adiknya pergi.
Changkamman oppa”  bentak jae ae sembari menghentikan langkahnya.
Wae Deo?” tanya jung su.
“Pamit dulu sama kwangtungnim” tutur jae ae
“Gosh, aku sudah pamit dari tadi, makanya kamu ikut saja. Aku sudah menyiapkan semuanya tinggal yang satu ini” jelas jung su.
“Benda apa yang akan oppa beli, hari ini oppa sangat sensitif dan merepotkan” batin Jae ae.

Mereka pun pergi jalan-jalan, tanpa basa-basi dengan lajunya jung su mengendarai mobilnya. Jung su akan membelikan cincin pertunangan yang akan dipasangkan di jari manis soo young nanti, makanya dia pilih jae ae untuk melihat dan memastikan yang mana pas dan cocok untuk dipakai oleh soo young. Setelah selesai, bagian jae ae  yang akan membelikan jae bum ole-ole, dia juga pusing apa yang harus dibelikan untuk kekasihnya yang lumayan lama menunggu di korea, untung saja ada jung su yang akan membantunya memilih. Tiba-tiba ia teringat jae bum, ia mencari handphoneNya dengan mengacak tasnya. Ia pun menatap layar ponselnya sudah 16 missed called, 6 pesan, dan 20 messages di SNSnya. “Micchingetta, ssipal ” tutur jae ae. “Wae?” tanya jung su. “Jae bum oppa menghubungiku, tapi aku tak ada kabar dia pasti marah, oettokke?” jelas jae ae. “Tenang saja, nanti aku akan menghubunginya, kamu jangan khawatir. Berani sekali dia memarahimu!” kata  jung su. “Jangan memarahinya!” bentak jae ae. “Ah, Rupanya adikku betul-betul jatuh cinta sekarang sampai-sampai berani membentak oppaNya” goda jung su. “Aniyo oppa” bantah jae ae.

Akhirnya jae ae sudah menemukan apa yang cocok untuk jae bum, itu akan menjadi surprisenya nanti. “Ayo kita ke flat untuk siap-siap berangkat besok” ajak jung su. “Kajjaaa!” kata jae ae. Sesampainya mereka di flat jung su, mereka segera packing dan prapare karna besok akan kembali ke negeranya. Jae ae yang sedari tadi selesai mengepak barang-barangnya kini mengambil benda yang berbentuk persegi panjang itu lalu menghubungi jae bum melalui SNS, namun tak satupun pesan dari jae ae yang dibalas oleh jae bum, mungkin dia masih kesal karna jae ae tak pernah memberi kabar.

Keesokan harinya mereka berangkat ke bandara lalu naik pesawat dan meninggalkan amerika. Jae ae bergumam “aku benar-benar tak sabar sampai di korea”. “Aku juga!” sambung jung su yang dari tadi melihat layar ponselnya sambil tersenyum. “Oh ya, oppa apa sudah menghubungi Soo Young onnie?” tanya jae ae. “aku sudah dari tadi malam hingga tadi pagi tak pernah putus kontak dengannya, bagaimana denganmu?” tanya balik jung su. “Aku sudah mengirimkan pesan lewat SNS kepada jae bum, hanya dia tak merespon, nanti aku akan menghubunginya lagi di incheon untuk menjemputku di bandara lalu mengantarku ke flat” jelas jae ae. “Baiklah” tutur jung su. “Bagaimana dengan oppa? Apa soo young onnie yang akan menjemput?” tanya jae ae. “Ah itu, soo young sibuk hari ini karna ada pasien yang harus dioperasi, dia menyuruh chang min menjemputku” kata jung su.
Mendengar nama chang min, jae ae pun terkaget, ia membayangkan bagaimana suasana di incheon nanti ketika chang min melihat jae bum menjemputnya. Dia pusing sekarang. “Bisakah oppa menghubungi chang min agar dia tak menjemput oppa?  Pulanglah naik taksi saja, aku akan membayarnya” pinta jae ae. Kakaknya yang mendengar permintaan itu bingung dan kaget seketika. “Ada apa? Wae kwapchagi? Ongkos taksi saja aku mah bisa bayar sendiri, apa ini rasa terima kasihmu pada oppamu ini, hanya membayar ongkos taksi saja? Gumam jung su. “Bagaimana mungkin oppa tak membayangkan suasana canggung nanti di incheon, chang min akan melihatku bersama jae bum” jelas jae ae. “Tenang saja, chang min sudah move on darimu, dia sudah menemukan yeoja yang ia sukai dia juga seorang aktris pendatang baru, aku selalu memantau keadaan di korea walaupun aku sibuk di amerika selama sebulan” tutur jung su. “Baguslah kalau begitu” Gumam jae ae dengan lirih.

Pesawat Landed at Incheon International Airport

“Hyung!” Teriak chang min memanggil jung su. “Ah, kamu disini rupanya, antar aku ke flat yah”  pinta jung su. “Ne, Kajja!” ajak chang min. “Bagaimana denganmu jae ae?” tanya jung su pada jae ae. “Aku baik-baik saja disini, aku akan menunggu jae bum oppa” tutur jae ae berusaha meyakinkan. “Oh, anyyeong haseyo jae ae” tegur chang min. “Ne, anyyeong haseyo sunbae, maksudku oppa” balas jae ae. “Kalau begitu aku pulang duluan bersama chang min, hati-hati yah disini, kabari aku nanti” tutur jung su. “Arasseoyo” gumam jae ae. Jae ae yang melihat chang min dan jung su meninggalkan bandara ia memutuskan untuk menghubungi jae bum, dia sudah memberitahu lewat pesan tapi tetap tak ada respon, kali ini jae ae melakukan video call siapa tahu tersambung, dan akhirnya jae bum meresponnya dengan cepat.

Video Call
Jae ae              : Oppa, lihat aku dimana sekarang!
Jae bum          : Mollayo
Jae ae              : Aku di Incheon, cepat jemput aku sebelum aku diculik
Jae bum          : Mwoe? Bagaimana mungkin kau tak mengabariku, jadi aku akan menunggumu  disana sebelum pesawat mendarat.
Jae ae              : Dan bagaimana mungkin oppa tak melihat hp oppa? Tanganku sudah lemas  gara-gara menghubungimu lah
Jae bum          : Gurae? Miyanhae  Jae ae-ah
Jae ae              : Aniyo, oppa palli. Jemput aku!
Jae bum          : Gidarikke, aku akan segera kesana!
Jae ae              : Ne, Arasseoyo.

Video Call END!

           
            Akhirnya, jae bum tiba di bandara dan menengok ke sekeliling mencari jae ae, namun jae ae memberikan surprise,  jae ae dari tadi menunggu di depan mobil jae bum yang diparkirnya. Kakao talk .. Dretttt! Terdengar ringtone hp jae bum berbunyi, itu adalah pesan dari jae ae. Jae bum semakin bingung. “Mwoeninggoya oppa? Aku sudah menunggu lama!”pesan jae ae. “Oedisseo?”balas jae bum. “Aku di depan mobilmu, cepatlah kesini!”pesan jae ae. Tanpa pikir panjang, jae bum berlari ke arah mobil yang diparkirnya. Dia melihat yeoja yang bersandar di mobilnya. Itu jae ae! Orang yang ia rindukan.

            “Paboya oppa, mengapa oppa terlihat membingungkan!” teriak jae ae.
            “Kau dimana saja, aku dari tadi mencarimu, kamu yang bodoh!” balas jae bum.
            “Ah,  aku memang bodoh menunggu kabar darimu tanpa henti, aku tak sadar kau sedang sibuk kerja disana untuk hidupmu. Tapi aku terlalu egois” tambah jae bum.
            “Miyanhaeyo oppa, Jeongmal miyanhae, aku salah aku tak mengabarimu” tutur jae ae.
            “aku benar-benar mengkhawatirkanmu! Itulah mengapa aku sangat kesal semalam dan tak menghiraukan pesanmu” ungkap jae bum.
            “Gomawo, oppa karna sudah mengkhawatirkanku” tutur jae ae lembut
            “Naen neomu bogosippoyo” ungkap jae bum memeluk jae ae.
            “Aku lebih!” teriak jae ae.
            “Kalau begitu, kajja oppa kita ke flat ku, nanti aku ketahuan wartawan disini” ajak jae ae.
            “Rupanya uri yeojachingu sekarang lebih terkenal dari jong woon” goda jae bum.
            “Kenapa harus jong woon? Kenpa bukan model itu saja? Atau oppa masih berhubungan dengannya?” kesal jae ae.
            “Tidak mungkin lah jae ae, aku hanya menyukaimu, saranghae” ungkap jae bum.

           
            Begitulah pertemuan mereka kembali, di bandara incheon yang begitu indah... Daldayeo!
Kini waktunya mereka menghabiskan waktu bersama dan mengurus pertunangan Park jung su dan Choi soo young. Sekarang saatnya mereka akan sibuk kedepan mengurus acara kakak jae ae, jae ae mengundang jong woon, chang min dan jae bum seperti rencana mereka dulu.

Park Jung Su and Choi Soo Young’s Fiancee Party

            Jae ae sibuk mempersiapkan semuanya diacara tersebut semuanya hadir dengan bahagia, im jae bum sedang asyik mempotret tamu-tamu dan lee chang min mempersiapkan makanan pesta pertunangannya. Sementara  jung su dan soo young gemetar dengan moment ini, bagaimana tidak? Ini baru pertunangan namun pestanya sudah ramai dikunjungi, apalagi kalau pesta pernikahan nanti. Semua golongan datang, mulai dari presdir-presdir perusahaan korea, musisi negeri ginseng itu, pebisnis dan artis-artis lainnya. Pestanya sangat meriah dan lebih dari yang diharapkan.

            “Jae ae-ah!” terdengar suara teriakan yang tak asing. Itu suara choi soo young yang memanggil calon adik iparnya. “Ne, Onnie. Waeyo?” jawab jae ae. “Ilba, Yeoppuji?” tanya soo young sambil menyodorkan tangannya kedepan mata jae ae. “Ne, neomu yeoppuda. Kan aku yang memilih sewaktu di new york” ungkap jae ae. “Guraeyo? Pantas saja ini cantik ternyata yang pilih memang orang cantik” puji soo young. “Ah, onnie bisa saja” tutur jae ae malu-malu.

            Kim jong woon tiba dengan telat, namun sewaktu ia memainkan gitarnya dan menyanyikan lagunya ia mampu menghipnotis semua orang tak terkecuali dengan jung su dan soo young. Semua keluarga dan kerabat pun bahagia. “Lagu ini saya persembahkan untuk jung su hyung dan soo young noona karna hari ini hari bahagia mereka, lagu ini juga saya persembahkan untuk sahabat saya im jae bum dan yeojachinguNya park jae ae yang merupakan adik tingkat saya dulu, dan yang paling khusus dari lagu ini adalah saya bisa kembali bertemu dengan sahabat saya yang tanpa kabar selama 2 tahun im jae bum dan lee chang min yang merupakan adik dari soo young noona” ungkap jong woon lewat mic. “Semua ini adalah takdir! Takdir yang mempersatukan kami kembali menjadi keluarga. Tak ada yang kebetulan di dunia ini, cintapun begitu. Ini semua rencana tuhan! Unmyeongi-gahh!” sambung jong woon.

            Disaat ku terdiam... ku ingat dirimu dalam senja! Kau dimana? Ku cari dirimu namun tak menentu arahku, suatu hari aku mendengarmu disana, tak jauh dariku... ini bukan kebetulan, ini adalah takdir kita, terima kasih tuhan, kau mempersatukanku dengan dia. Ini adalah cinta! ♬♬♬ (Jong woon’s voice).

            “Benar yang jong won katakan, ini bukan kebetulan. Ini adalah takdir kita untuk bertemu dan bersama” tutur jae bum yang sedari tadi berdiri dibelakang jae ae.
            “Iya, kita ada disini karna garis tangan dan rencana tuhan” sambung jae ae.
            “Maafkan aku datang terlambat jae ae, Mianhaeyo. Kureogo Gomawo sudah datang dan menungguku selama ini” ungkap jae bum.
            “Kwencana, cinta memang penuh pengorbanan, karna hidup adalah misteri” sambung jae ae.
            “Jae ae, neomu-neomu coaheyo, jeongal-jeongmal bogosippoyo, Naneun jinjae-jinjae SARANGHAEYO!” tutur jae bum dengan segenap hatinya. Lalu memeluk jae ae tanpa sadar.

♥END♥


Nah gimana? keren gak? iyalaah :)
sekian cerpen dari gue, nantiin karya-karya gue yang lainnya tapi bakalan lama nih gue ngurus sekolah menjelang kuliah (curhat lagi) jadi gue sibuk gausah rinduin gue entar gue balik dengan karya yang waw deh...
byebye, wassalam.
            

Komentar

Postingan Populer