CORETAN PENA-KU
Assalamualaikum insomnisa, long time no see. pie kabare? wkwk.
dari sekian lama akhirnya nongol sorry ye soalnya nisa sibuk ngurus sekolah apalah segala macem eakkk (jadi curhat) yaudah lah gausah berbasa-basi lama-lama langsung aja nih gue persembahin cerpen korea buat lu-lu pade yang rinduin gue #LOL check it out guys.
dari sekian lama akhirnya nongol sorry ye soalnya nisa sibuk ngurus sekolah apalah segala macem eakkk (jadi curhat) yaudah lah gausah berbasa-basi lama-lama langsung aja nih gue persembahin cerpen korea buat lu-lu pade yang rinduin gue #LOL check it out guys.
♥Unmyeong♥
Im Jae bum. Seorang
fotograper ternama dikorea, ia memiliki skill yang tidak diragukan lagi, setiap suara
jepretan kameranya selalu menghasilkan foto yang nice look. Selain itu, ia juga memiliki wajah yang tampan,
berkharisma dan cool yang disukai
oleh para wanita.
Setelah 2 tahun, Jae bum berusaha
mencari sahabatnya lee chang min dan kim Jong woon best friendnya sewaktu belajar di seoul of
performing art school . Jae bum akhirnya menemukan info tentang kim Jong woon
yaitu pria yang baru-baru ini namanya meroket di industri musik korea pada saat
melihat konser perdananya di stasiun tv negeri.
Jae bum speechless saat matanya tertuju ke arah televisi miliknya. “Wah.. Daebak itu betul Jong woon kan?!
ternyata dia sekarang berusaha mewujudkan impiannya menjadi artis dan musisi,
benar-benar orang ini”. Setelah Jae bum tercengang melihat sahabat yang 2 tahun
terakhir dicarinya, dia langsung mencari handphone
miliknya, berusaha mencari tahu tentang kim Jong woon dari internet, and last dia berhasil mendapatkan akun SNSnya Jong woon dan menghubunginya.
Jae bum :
ya imma.. (panggilan dlm bahasa korea
u/ org yg sudah dekat)
Jong woon :
maaf, ini siapa yah?
Jae bum :
oettokke? Bagaimana kamu bisa tidak
mengenal saya?
Jong woon :
apakah kamu seorang penguntit atau fans?
Jae bum :
aku adalah orang yg sangat membencimu.
Jong woon :
ahhh.. kamu seorang hater rupanya.
Jae bum :
nae, tapi bagaimana kabarmu? Apakah
kamu baik-baik saja?
Jong woon :
baru kali ini, saya mendapat perhatian dari seorang hater.
Jae bum :
nappeun sekkiyaa! Ini aku.. Jae bum
tampan J
Jong woon :
Omo! siapa? Jae bum? Im Jae bum?
Jae bum :
nae, cheounmida
Jong woon :
ah, koejimmal darimana kamu tahu nama sahabatku?
Jae bum :
apakah kamu benar tidak percaya denganku? Temui aku di Star cooffee shop .
Jong woon :
jangan mencoba menipuku!
Jae bum :
aniyo, aku akan menendang kakimu.
Jong woon :
aku sekarang dalam perjalanan kesana, gidarieyo.
Jae
bum dan Jong woon masing-masing dalam perjalanan menuju ke tempat perjanjian.
10
menit kemudian Jae bum sudah tiba di star
coffee shop,sembari menunggu dia memesan duluan minuman favoritnya cappuchino dan memandang ke arah
jendela, tampak mobil mencurigakan yang kacanya hitam dan tertutup rapat.
Seseorang turun dari mobil tersebut memakai jaket dan kacamata hitam, aneh
sekali! Dan ternyata itu adalah Kim Jong woon, penyanyi yang namanya
akhir-akhir ini naik daun. Jae bum mengerti mengapa Jong woon memakai pakaian
seperti itu di malam yang gelap. Dia menghindar dari fans maupun wartawan yang
kurang kerjaan seperti penguntit.
Jong woon memasuki toko minuman itu
lalu mencari dimana sebenarnya orang yang menghubunginya lewat SNSnya. Im jae bum pun seketika menepuk
pundak Jong woon dan bertanya sekejap “siapa yang anda cari? Apakah aku?” tanya
jae bum. Jong woon yang merasa khawatir akan fans ataupun wartawan seketika
kaget karena ulah jae bum. Dia membalikkan badannya dan memastikan apakah itu
betul sahabat lamanya, Im jae bum.
“Apakah ini betul-betul kau? Im jae
bum? Aku tidak salah lihatkan? Ini bukan mimpikan?”. Tanya Jong woon dengan suara
meninggi
“Iya, apakah kamu tidak bisa
melihat? Aku adalah Im jae bum, pria tertampan
lulusan seoul of performing art school . Aku adalah seorang hatersmu, kenapa? Ada masalah?” Sanggah
jae bum.
“Daebak! Aku tidak pernah menyangka kita bisa bertemu lagi, aku kira
kau sudah menetap di San Diego setelah study fotograpiMu disana.” Kata Jong
woon.
“Mwo? Kamu rupanya sudah benar-benar melupakanku saat kau tenar
sampai kau tak mengira aku akan kembali ke seoul kan? nappeun sekkiya.” Gurau jae bum.
“Bukan begitu jae bum, hanya saja
aku benar-benar merindukanmu.” Sanggah Jong woon.
“Gosh! Cukup, sudahlah. Aku geli mendengarmu mengatakan itu.” Kata
jae bum.
“Apakah kamu tidak merindukan aku
jae bum?” gurau Jong woon.
“Aniyeo, saya benar-benar tidak merindukanmu!” gurau jae bum.
“Jae bum, ayo kita pergi dari sini
sebelum wartawan datang melihatku.” Kata Jong woon.
“Apakah kamu se-tenar itu sekarang?
Ahh, mari kita ke flatku dulu.” Ajak jae bum.
“Kajayeo hyung!” Kata Jong woon.
Jae bum pun naik ke mobil jong
woon, dan mereka menuju ke flat jae bum. Sesampainya disana mereka bercerita
tentang kehidupan mereka setelah lulus dari seoul of performing art school .
Hingga mereka flashback kembali ke masa lalu dan mengingat seseorang, ya itu
adalah lee chang min sahabat mereka. Sekejap jae bum dan jong woon memikirkan
kehidupan chang min, apakah dia baik-baik saja? Mereka berinisiatif untuk
mencari tahu tentang lee chang min.
Keesokan harinya, kim jong woon
berkunjung ke daejin university dikarenakan scheduleNya
untuk menjadi bintang tamu dalam perayaan ulang tahun universitas itu. Tak lama
setelah turun dari mobil vanNya matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang
berjalan bolak-balik seperti sedang menghapal sebuah naskah,karna rasa
penasarannya jong woon pun mendekati gadis tersebut.
Tak disangka gadis itu melihat jong
woon yang sedang berjalan ke arahnya, gadis tersebut pun memanggil jong woon
dengan sekejap. “Oppa!” teriak gadis
tersebut. Jong woon kaget seketika dan bertanya dalam hati “apakah gadis ini
mengenalku? Apa kah dia memanggilku oppa”.
Jong woon semakin penasaran, gadis tersebut juga menghampiri jong woon.
“Oppa, apa kah oppa tidak
ingat denganku?” kata gadis itu
“Entahlah, aku mencoba mengingat
karna mukamu tak asing” jawab jong woon.
“Naneun, Park jae ae” kata gadis itu.
“Park jae ae? Ade tingkat ku di seoul
of performing art school ? Apakah itu kau?” tanya jong woon.
“Nae, itu saya yang selalu oppa
pukul karna aku mengambil ice cream oppa”
Balas Jae ae.
“Yahh, kamu sudah besar dan tambah
cantik”puji jong woon.
“bagaimana saya tidak dewasa? Kita
kan hanya beda satu tahun” sanggah jae ae.
“Arasseo! Arasseo!” kata jong woon.
Setelah bercakap-cakap mereka
kembali menjalankan aktivitas mereka sebelumnya yang tertunda, jae ae berperan
sebagai pemeran utama dalam pertunjukkan itu sedangkan jong woon berperan
sebagai pengiring musik dan bintang tamu.
Acara pun berlangsung baik dan
lancar, sehabis acara jong woon berencana untuk merayakan kesuksesan
pertunjukkan perayaan itu dengan jae ae, jong woon mengajak jae ae untuk minum
soju dan dubbokki, ditengah
pembicaraan dan acara minum bersama itu jong woon menerima telpon dari jae bum,
jae bum meminta jong woon untuk segera ke flatnya karna jae bum menemukan info
tentang chang min.
“Dengan sangat terpaksa aku harus
pergi ke suatu tempat karna ini mendadak” kata jong woon kepada jae ae.
“Kwencana oppa, jika itu sangat penting mari kita hentikan acara
minum ini” sanggah jae ae
“Miyane jae ae, aku akan menghubungimu lain waktu yah?” kata jong
woon
“Nae, hati-hati dijalan”. kata jae ae
“saya akan mengantarmu pulang,
jangan membantah! Supaya aku tahu alamatmu”. Tawar jong woon.
“Gomawoyo, hehe”. Gurau jae ae.
Beberapa menit kemudian, sampailah
mereka depan flat jae ae. Setelah jong woon mengantar jae ae,jong woon langsung
ke flat jae bum untuk membicarakan tentang changmin sahabat mereka. Dari info
yang didapatkan jae bum ternyata lee changmin sedang bergelut didunia bisnis,
dia menjalankan beberapa usaha komersial yaitu membuka coffee shop di cheongju, fashion store di gangnam dan bar di
seoul. Karna mereka sudah mengetahui kehidupan chang min yang begitu sukses,
mereka berencana mengunjungi salah satu usaha bisnis chang min besok malam.
Ditengah
pembicaraan mereka jae bum menanyakan jong woon darimana ia sebelumnya, jong
woon mengatakan ia dari minum soju dengan adik tingkatnya di seoul of
performing art school Park jae ae,
dengan anehnya jae bum tersenyum dan tersipu mendengar nama park jae ae.
Park jae ae memang adik tingkat jae
bum yang umurnya beda 1 tahun, jae ae adalah first loveNya jae bum, pantas saja dia senyum dan tersipu saat
mendengar nama itu setelah sekian lama dia memendam perasaan dan akhirya
kembali muncul nama itu dipikirannya dan bertemu dengan sahabat yang sudah
seperti keluarganya kim jong woon.
Keesokan harinya, di bar seoul★
Jong woon menunggu jae bum hingga
jae bum tiba di bar dan mencoba mencari pemilik bar itu, mereka menanyakan
kepada pelayan disana, pelayan tersebut mengatakan bahwa karena terlalu sibuk,
bos mereka akan tiba 10 menit lagi untuk menutup bar ini. Mereka pun memutuskan
untuk menunggu. Lama kelamaan sampai akhirnya waktu 10 menit telah hilang,
seseorang membuka pintu bar dan itu adalah pemilik bar yang merupakan sahabat
mereka lee chang min, tapi anehnya dia bersama seorang gadis yang cantik itu
adalah park jae ae cinta pertamanya jae bum. Jae bum yang melihat itu dari kaca
transparan ruang VIP terasa sakit hatinya tapi dia berusaha untuk menahan karna
gadis yang dicintainya itu datang bersama sahabatnya yang sudah dianggap
saudara yang ia rindukan selama 2 tahun.
Sesampainya chang min di bar,
pelayan mengatakan kepada bos nya ada 2 orang yang menunggu dia dari 10 menit
yang lalu di ruang VIP. Pelayan itu juga mengatakan mungkin mereka teman dekat
bosnya dulu karna seperti kelihatannya mereka sangat akrab, chang min dan jae
ae memutuskan pergi ke ruang VIP membawa beberapa wine. Dibuka lah pintu
ruangan itu mereka saling bertemu dengan speechless
chang min pun sekejap memberikan wine ke tangan jae ae karna melihat 2 sahabat
lamanya yang tidak bertemu selama 2 tahun dan juga ia kaget karna disana ada
jae bum yang melihat jae ae dan changmin datang bersama, chang min adalah orang
pertama yang jae bum ceritakan tentang first
loveNya jae ae.
Melihat suasana yang begitu dingin
karna beberapa alasan, jong woon mencoba membuat suasana yang riang dan tak cangung
karna mereka sudah lama tak bertemu, jae ae pun menyapa jae bum dengan ceria. “
Jae bum Sunbae!” panggil jae ae. Mendengar jae ae memanggil namanya ia tersadar
dan hatinya bergetar. “Ah, Nae. Bagaimana
kabarmu jae ae?” tanya jae bum. “Aku baik-baik saja, bagaimana dengan sunbae?”
tanya balik jae ae. “Yah, seperti yang kamu lihat” jawab jae bum.
Setelah percakapan
itu, chang min bergurau “Ya! Jae bum apakah kamu hanya mengkhawatirkan jae ae?,
kamu sudah tak ingat aku lagi yah?” kata chang min. “aku sudah menelusuri
tentangmu, aku rasa kamu baik-baik saja dengan 3 bisnis besar milikmu” gurau
balik jae bum. “kamu benar-benar jahat” kata chang min. Disela percakapan itu
jong woon yang dari tadi diam tiba-tiba nyolot, “tapi chang min, bagaimana kamu
bisa datang bersama dengan jae ae?” tanya jong woon. “itu karna aku
menjemputnya tadi di kampusnya, tadi rencananya sehabis aku menutup bar ini aku
akan mengantarnya pulang ke flatnya, tapi karna ada 2 tamu penting jadi aku
berubah pikiran untuk tinggal sebentar dan minum beberapa wine”. Sanggah chang
min.
20
menit kemudian*
“Ini waktunya aku menutup bar,
kalian datanglah besok atau lain waktu aku akan menghubungi kalian lagi, kita harus merencanakan liburan,
oke?” kata chang min.
“Ide yang bagus, choa! Ayo kita pergi lain waktu” kata
jae ae bersemangat.
“Goll!
Makasih wine nya malam ini chang min” kata jong woon.
“Kalau begitu, aku dan jong woon
pamit dulu.” Kata jae bum.
“Hati-hati dijalan imma!” kata chang min.
“Arasseo!”
kata jae bum.
“Annyeongi
gaseyo sunbae! Jaljayeo!” kata jae ae kepada jae bum.
“Nae,
kamu juga” balas jae bum.
Sesampainya di flat jae bum, jong woon mengigau karna terlalu banyak minum wine, dia
mengatakan kepada jae bum bahwa jong woon kemarin juga bertemu dengan jae ae di
kampusnya, dia menceritakan tentang jae ae bahwa sekarang jae ae adalah aktris
yang sebentar lagi akan menjadi artis di entertainment
korea. Mendengar perkataan jong woon, jae bum hanya tersenyum dan mendesah dia
berpikir bahwa diantara 2 sahabatnya ia yang ditakdirkan bertemu lebih akhir
dengan jae ae.
Menjelang pagi jae bum mendapat telepon dari seseorang untuk
penawaran pekerjaan, dia harus ke Daegu
melakukan pemotretan. Sesampainya disana ia bertemu dengan seorang model
ternama yang membintangi beberapa cover
majalah korea dan jepang, Yoo rachel. Dia juga sosok kontroversial di media
massa korea karna sering berpacaran dan memiliki insiden dengan
artis-artis korea. Dia selalu membuat
sensasi sehingga kali ini pemotretan jae bum agak sulit dari sebelumnya.
Seperti yang diperkirakan, karna
jalanan macet sehingga jae bum terlambat di tempat pemotretan 5 menit,
sesampainya disana ia bertemu dengan model Yoo Rachel, dengan spontan soo Rachel
memampar jae bum karna alasan terlambat hingga membuatnya dingin membeku di
tempat pemotreatan terbuka. Jae bum berpikir bahwa baru kali ini dia ditampar
oleh seorang model. Keesokan harinya, berita tersebut meledak di koran dan
televisi korea, gosip itu seketika menjadi headline di media massa. Betapa
malunya jae bum, dengan kejadian itu ia juga dikenal dan sering melakukan interview. Sekarang jae bum terkenal
menjadi fotograper yang ditampar karna terlambat 5 menit.
Mendengar gosip itu kedua sahabatnya
menghampiri jae bum mengklarifikasi tentang dia dan Rachel, karna gosip itu
miring dan tidak benar. Jae bum hanya ditampar karna terlambat, tapi media yang
seperti penguntit membuat berita salah. Mereka menerbitkan headline fotograper
terkenal di tampar oleh pacarnya rachel.
Jae ae pun yang mendengar gosip itu menyemangati jae bum agar tetap kuat
dan gosip ini secepatnya diungkap kebenarannya. Jae bum yang tidak sendirian ditemani oleh 2 orang sahabatnya
dan cinta pertamanya jae ae merasa senang.
Seiring berjalannya waktu gosip yang
miring menjadi lurus, kedekatan jae bum kepada 2 sahabatnya menjadi erat
kembali seperti dulu, namun tidak halnya dengan jae ae karna jae ae harus
berangkat ke amerika minggu depan dengan kakaknya park jung su yang merupakan
presdir di perusahaan JSP group. Jae ae ke amerika karna mendapatkan kontrak
perdana menjadi aktris utama dalam drama korea mereka merencanakan untuk
syuting di amerika selama 1 bulan. Dengan waktu 6 hari sebelum jae ae berangkat
ke amerika dia merencanakan banyak hal salah satunya yaitu mengajak lee chang
min, kim jong woon dan im jae bum untuk pergi liburan yang sebelumnya
direncanakan. Kali ini rencana jae ae benar-benar beda karna jae ae
berinisiatif untuk berlibur ke kota busan bersama jae bum, chang min, jong
woon, dan kakaknya park jung su. Jae ae sengaja mengundang kakaknya agar tidak
dicurigai oleh orang tuanya dan memperkenalkan teman-temannya disana, tapi
kakaknya punya isyarat agar dia bisa pergi, dan jae ae menuruti itu. Kakaknya
jung su akan membawa seseorang yang juga ingin diperkenalkan dengan jae ae. Jae
ae pun setuju dengan hal itu.
Malam telah tiba, jae ae menghubungi
chang min dan mengundangnya dalam liburan itu, jae ae juga minta tolong agar
diberitahukan kepada jong woon dan jae bum. Tentu saja chang min akan
menghubunginya karna dia pikir ini akan menjadi liburan yang menarik dan seru.
Kim jong woon dan im jae bum menerima
tawaran dari lee chang min, je bum tidak hanya menerima tawaran liburan itu
karna teman lamanya changmin, melainkan karna ada jae ae.
Keesokan harinya mereka pun packing, prepare dan berkumpul di flat
lee chang min, mereka menyediakan dan mengecek kembali list barang apa yang
akan dibawah, sampai akhirnya changmin menanyakan masalah kamera dengan jae
bum, jaebum teringat dan pada saat liburan ini dia harus membawa kameranya, terkecuali
kakak jae ae. Presdir satu ini memilih untuk berangkat terpisah karna akan
mengganggu kedekatan adiknya dengan salah satu dari tiga namja tersebut.
Sepanjang perjalanan mereka diam dan suasana agak canggung, untung
saja jong woon memecahkan suasana menjadi lebih renggang dengan mencoba melucu,
menyanyikan single barunya yang
bertajuk greatest love dan merayu jae
ae. Sesampainya di busan, mereka mencari penginapan yang nyaman namun jae ae
mendapat telepon dari kakaknya bahwa menginstruksikan mereka untuk pergi ke
villanya. Jae ae sekejap kaget karna merasa aneh dengan kakaknya yang mempunyai
villa sendiri di busan tapi ia berusaha menghilangkan dan menyuruh jae bum agar
membelok stir mobilnya ke tempat tujuan.
Park Jung Su’s Villa★
Mereka
menurunkan barang bawaan mereka dari mobil, lee chang min dan kim jong woon
memasuki villa lebih dulu, namun jae bum yang melihat jae ae kesulitan membawa
tasnya ia pun membantunya dengan senang hati. “Gomawo oppa” tutur jae ae kepada jae bum. Jae ae hanya mengikuti
jae bum dari belakang karna merasa tak enak dan merepotkan jae bum.
Jae
bum sering kali dijuliki tangan emas, karna selain hebat dalam menjepret gambar
jae bum juga ahli dalam memasak, karna jong woon lapar dan belum makan jong
woon menyuruh jae ae memasak namun jae ae bingung masak apa akhirnya jae bum
membantu jae ae.
Melihat
kedekatan jae bum dan jae ae, lee chang min merasa cemburu dan pergi dari
dapur, ia mengatakan pergi ke toilet padahal ia pergi dan berjalan ke daerah
sekitar villa yang penuh dengan pemandangan indah. Di samping itu chang min
melihat mobil yang berjalan ke arah villa, Tiba-tiba kakak jae ae datang di
villa dengan seorang wanita yang tak asing bagi changmin. Itu adalah kakak
chang min namanya choi soo young, mengapa dia ada disini dan datang bersama kakak
jae ae, park jung su. Chang min yang berjalan dipenuhi dengan pertanyaan.
Chang
min merasa penasaran, kembali ke villa ia langsung berjalan ke arah kakaknya. “Noona,mengapa kamu disini? Apa yang kamu
lakukan?”. Tanya changmin, “Omo! Kamu
disini juga ternyata, aku kan datang disini karna undangan jae ae dan jung su oppa” Jawab soo young. Jae ae yang
melihat suasana begitu kacau ia berusaha memecahkannya. “Jadi oppa syarat itu adalah Soo Young Onnie?” tanya jae ae. “Ne, mengapa kalian begitu heran? Aku
membawa ia kesini karna ingin mengenalkan dia padamu” Jawab Jung su. “Oke,
kalian semua disini, perkenalkan ini Park Soo Young, Soo young-ssi adalah
tunangan saya” tutur jung su. Semua yang mendengar pengakuan itu terkaget
terutama jae ae dan chang min. “Yah, ini
betul-betul Unmyeong” gurau jong
woon.
Malampun
tiba, mereka memutuskan untuk dinner bersama
di luar villa, jae bum yang ahli dalam memasak mengatakan ia akan membuat barbeque, dan memasak di halaman villa
saja. Jae ae membantu jae bum, sementara yang lainnya bercakap ditempat makan
dan menunggu masakan jae bum dan jae ae. Melihat suasana yang begitu dingin
pada malam hari jae bum memasangkan jaketnya ke badan jae ae. Jae ae seketika
kaget dan berterima kasih pada jae bum, jae ae senang karna sekarang ia lebih
dekat dengan jae bum. Jae ae juga
menyukai jae bum sewaktu di Seoul of Performing Art school. Makanan telah siap
saji, mereka berbicara tentang rencana jae ae dan kakaknya nanti di amerika,
kapan ia kembali ke korea dan seberapa banyak rindu yang dirasakan jung su pada
soo young. Jong woon merasa hanya ia yang tak terkait cinta diantara lima orang
tersebut. Chang min masih memikirkan jika kakaknya bertunangan dengan kakak jae
ae, jadi kesempatannya untuk mendekati jae ae semakin sulit.
Esok
hari, mereka kembali ke seoul namun jong woon mengajak semuanya keliling di
seoul fantasize world, jae ae menyutujuinya dengan senang hati. Mereka pun
pergi ke tempat hiburan tersebut, disana park jung su dan choi soo young
jalan-jalan berdua, sedangkan jae ae, jae bum, jong woon dan chang min berniat
menaiki wahana roller coaster, setelah itu jae ae ingin makan es krim dan jong
woon pun setuju dengan hal itu, dan akhirnya mereka berkumpul kembali jong woon
sekejap mengatakan kepada jae bum bahwa moment seperti ini harus diabadikan
maka jae bum mengambil kamera dan tripodnya, lalu mereka berfoto bersama. Jae
ae pun bergurau jika nanti kakaknya melakukan pertunangan dan pernikahan tidak
usah repot karna mereka sudah mempunyai ahli fotograpi yang akan melakukan sesi
pemotretan di weddingnya, ada jong woon yang akan menyanyi dalam acara
pernikahannya, ada chang min yang akan mengurus cateringnya dan jae ae sendiri
yang akan mengurus gaun pengantin karna dia memiliki teman yang memiliki wedding accessories dan tata rias. Jong
woon menyutujui niat baik jae ae, Jung su pun bangga dengan adiknya dan
teman-teman jae ae, karna mereka semua berbakat dan akan menyumbangkan bakatnya
dalam pernikahannya.
Seusai
liburan mereka, jae bum pun mengantar changmin dan jong woon pulang ke flat
masing-masing, karna jung su dan soo young mengendarai mobil sendiri. Terakhir
Jae bum mengantar jae ae ke flatnya, jae ae menyuruh jae bum masuk. Jae bum
melihat foto-foto pajangan jae ae, dia secara spontan mengatakan “yeppuda, neomu kyeopta” tutur jae bum.
Namun dia kembali tersadar dan batinnya berkata semoga jae ae tidak mendengar
apa yang ia katakan tadi, jae bum mencoba mengalihkan perhatian, “Kamu sudah
benar-benar dewasa sekarang” kata jae bum kepada jae ae. Jae ae yang mendengar
tersebut seakan lompat histeris dan fly
namun pada saat itu masih ada jae bum, jadi dia tidak melakukannya dia masih
harus menjaga imageNya sebagai
seorang wanita. Sebenarnya jae ae juga mendengar kata pujian yang jae bum
katakan pada saat melihat fotonya. Jae bum yang ahli dalam fotograpi dia
mengatakan seharusnya arah fokus cahaya dan blurnya ini salah. Jae ae hanya
tersenyum mendengarkan itu. Jae ae membuatkan minuman untuk jae bum, mereka pun meminumnya di teras samping flat
lantai atas ini sambil melihat pemandangan kota seoul yang indah. Tiba-tiba jae
bum menanyakan sesuatu kepada jae ae. “Apakah kamu sudah punya pacar? Apa
hubunganmu dengan chang min?” tanya jae bum. “Aku belum punya pacar, aku masih
menunggu cinta pertamaku, kapan dia akan datang, akankah dia datang? Atau pergi
dengan yeoja lain, aku hanya berteman
dengan chang min karna dia yang memperkenalkan NoonaNya dan Oppaku”
jawab jae ae sepenuh hati. “Tapi mengapa ia begitu heran pada saat di villa
jung su hyung dan bersama kakaknya? Tanya balik jae bum. “Dia mungkin tidak
menyangka hubungan NoonaNya dan Oppaku berjalan baik sampai tahap
pertunangan” jawab jae ae. “Sebenarnya, chang min pernah memintaku jadi
pacarnya, tapi....” tambah jae ae. “Tapi apa? Kamu menerimanya?” tanya jae bum.
“Tapi, aku menolaknya karna aku masih menunggu cinta pertamaku” jawab jae ae.
“Oh jadi begitu, bodoh sekali cinta pertamamu itu, membiarkan seorang gadis
menunggu lama, kata orang perempuan memang harus menunggu tapi apakah kamu
tidak bosan, apakah kamu tidak lelah dengan semuanya?” tutur jae bum.
“Sebenarnya aku terkadang lelah, namun akhir-akhir ini aku begitu semangat dan
tak henti menunggu” kata jae ae. “Wah, kamu hebat juga, saran saya telepon
orang itu dan katakan pada saya apa jawabannya, tanyakan padanya apa kabarnya,
apakah dia baik-baik saja supaya kamu agak lega, ceritakan pada saya
kemajuannya yah” tutur jae bum. “Ah, terima kasih minumnya sekarang aku pulang
dulu karna besok aku ada pemotretan, aku tak bisa mengantarmu ke bandara jadi
aku minta maaf” pamit jae bum.
Lima
menit kemudian jae bum membuka pintu flat jae ae dan akan segera pergi,
tiba-tiba ia mendapat telepon dan itu dari jae ae, jae bum heran dan mengangkat
teleponnya, “Waeyo? Bukankah aku
menyuruhmu menelpon cinta pertamamu? Mengapa kamu menelponku?” tanya jae bum
heran. “Apa kabar jae bum oppa? Apakah
kamu baik-baik saja? Sekarang aku sudah lega!” tutur jae ae. Jae bum semakin
heran mengapa kata-kata jae ae di telepon sama dengan saran dia tadi, seketika
ia tersadar ternyata dia adalah cinta pertama jae ae, orang yang dicintainya
bertahun-tahun. “Perpisahan yang bagus namun menyakitkan, aku baru-baru ketemu
dengan dia selama bertahun-tahun aku menunggunya dan berusaha mencari kabar
tentangnya, aku sering menanyakan tentangnya pada sahabatnya, tapi aku akan
pergi ke amerika tapi dia tidak mengucapkan annyeong
atau salam rindu padaku, bukankah dia jahat oppa?”
tutur jae ae yang sembari berjalan mendekati jae bum yang masih berdiri di
depan pintu flat jae ae. Jae bum langsung mematikan telepon dia tak bisa
berkata-kata, hatinya senang namun sedikit mengganjal bahwa cinta pertamanya
akan meninnggalkannya selama sebulan. Dia berlari memeluk jae ae dan meminta
maaf karna membuatnya menunggu, kini ia tersadar bahwa takdir itu betul-betul
ada dan terjadi didunia ini, contohnya saja mereka.
Tiba-tiba
listrik di flat jae ae padam, jae meminta agar jae bum menemaninya sampai
listrik normal kembali, namun seseorang datang dan mengatakan listriknya akan
di service sampai esok hari. Hingga akhirnya jae bum memutuskan untuk bermalam
di flat jae ae karna jae ae takut dengan
gelap. Mereka pun bercerita tentang kehidupan dan rencana mereka
kedepan, di malam itu mereka menyadari cinta dan takdir adalah satu hal yang
terkait dan tak bisa lepas. Mereka setuju menjalin hubungan dengan status
pacaran. Jae ae meminta jae bum agar tetap menunggunya selama sebulan, jae bum
menyutujuinya dan mengatakan bahwa jangan ada keraguan diantara mereka.
“Jae
ae, selama kamu di amerika jangan coba-coba melirik laki-laki lain!” tutur jae
bum.
“Oppa tenang saja, aku tidak akan
menduakan oppa, tapi jangan coba-coba
mendekati model itu lagi, aku akan membakar hollywood jika kamu benar-benar
melakukannya” gurau jae ae.
“Apakah
kamu bisa? Membakar hollywood di california? Aku rasa kamu tidak punya
keberanian” gurau balik jae bum.
“Oppa, besok antar aku ke bandara yah”
pinta jae ae.
“Iya,
aku akan mengantarmu, sebenarnya aku tidak ada
pemotretan besok :D” kata jae bum.
“Jadi,
Oppa berbohong yah? Ih. Oppa jahat!” tutur jae ae.
“Oh
iya, bagaimana dengan chang min? Dia akan sakit hati jika mengetahui kita sudah
pacaran?” tanya jae bum.
“Tenang
saja oppa, NoonaNya dan Oppaku akan
melangsungkan pertunangan sepulang kami dari amerika, jadi tidak ada jalan aku
dan changmin akan bersama” kata jae ae.
“Arasseoyo” tutur jae bum.
Incheon International Airport★
Park
jung su dan choi soo young sudah tiba di bandara 5 menit yang lalu, tinggal
menunggu jae ae. Choi soo young yang mengantar namjachingunya itu merasa akan sangat merindukannya nanti tapi jung
su meyakinkan soo young bahwa sepulangnya nanti dari amerika mereka akan
melangsungkan acara pertunangan seperti rencana. Lima menit kemudian...
Tibalah
jae ae yang diantar oleh jae bum, mereka memasuki ruang tunggu yang disediakan
dan ditentukan oleh tiketnya. “Jika kamu sudah tiba di amerika, kabari aku
secepatnya yah” tutur jae bum dengan lirih. “Shireo, aku tidak akan mengabarimu walau sedikitpun” Goda Jae ae.
“Kamu sudah berani yah dengan jae bum tampan, ingat aku ini SunbaeMu” Kesal Jae bum. “Arasseoyo, kamu bukan hanya sunbaeKu tapi juga uri namjachingu” kata jae ae yang berusaha meyakinkan. “Ne, Chagi-ya, Neo jeongmal kyeopta” Rayu
Jae bum. “Aish, Kata-kata itu betul-betul menggangguku” Sanggah jae ae. “Kajja, kita menemui jung su hyung, dan
menunggu kalian berangkat” ajak jae bum. “Oppa,
kamu bisakan menungguku selama sebulan?” Tanya Jae ae pada jae bum. “Jangankan
sebulan, 2 tahunkan aku sudah menunggumu” Kata Jae bum. “Baguslah kalau begitu,
Gomawo Oppa” Tutur jae ae. “Gidariyeo Jae ae” kata jae bum.
“Saranghaeyo” tambah jae bum. “Na deo,
Gidaerikke” tutur jae ae sembari
memeluk jae bum dan akan berjalan menuju jung su.
Perpisahan
yang manis di incheon, setelah pesawat yang ditumpangi jung su dan jae ae take off, jae bum dan soo young balik ke seoul dengan
rindu yang akan dirasakan mereka. Soo young yang mampir ke flat chang min,
merasa heran dengan tingkah adiknya tidak biasanya chang min minum dengan
keadaan yang ambur adul diruang tengah, dia juga duduk memegang kepala dan
berlinang air mata. “Mwoeninggoya?”tanya
soo young pada adiknya. “Gwencana Noona!”
jawab chang min dengan lirih. “Baik-baik apanya, kamu tidak lihat penampilanmu
seperti pengemis itu, mana chang min yang dulu, yang keren, adik soo young.
Mana?” Tutur soo young dengan nada suara meninggi. “Aku telah kehilangannya, bukan
hanya dia pergi sebulan, tapi dia sudah bersama orang lain” ungkap chang min
yang meneteskan air mata dan sekali-kali meneguk bir yang dipegangnya. “Kamu
memang tidak bisa bersamannya, pikirkan saja kalian tidak berjodoh dan jae ae
bukan takdirmu!” kesal soo young. “Aku akan kembali lagi besok, sadarkan dirimu
sebelum appa dan eomma datang kesini dan melihatmu dalam keadaan menyedihkan seperti
ini” tutur soo young yang berusaha menasehati chang min. “Arasseo, Kaaaaaa!” usir chang min.
Sementara
dilain sisi,kim jong woon kini bahagia
dengan lagu single terbarunya yaitu “Hello Again” merupakan project comebacknya di inkigayo. Lagu ini terinspirasi oleh
kembalinya persahabatan mereka yang sudah vakum 2 tahun yang lalu, dan merilis
single ini untuk jae bum dan jae ae. Dan seketika singlenya tersebut mendapat
respon yang cepat oleh ribuan fansnya di korea, single “Hello Again” itu yang
bisa didownload di website resmi perusahaan jong woon. Angka download mencapai
40.000 download hanya selama 5 jam setelah dirilis dan secara total 1 juta
download, sampai-sampai merusak server.
Jae Ae’s Shooting Place at America★
Jung
su menyaksikan syuting adiknya yang sangat profesional, dia akan mempromosikan
adiknya lagi agar menjadi aktris nomor satu di korea. Hari ini adalah hari
terakhir mereka berada di amerika, besok mereka akan kembali ke korea. Jung su
sudah tidak sabar dengan pulangnya dia dan akan melangsungkan pertunangan
dengan soo young.
“Oppa, karna kemarin adalah syuting
terakhir di amerika maka aku akan memutuskan untuk jalan-jalan ke new york hari
ini. Aku mau membeli ole-ole untuk orang-orang disana, karna besok kita sudah
akan kembali ke korea, bolehkan?” pinta jae ae kepada jung su.
“Baiklah,
kamu boleh kemanapun, tapi kamu hati-hati. Oh ya, daripada kamu pergi sendiri
mending kamu temani kakak beli suatu benda” tutur jung su.
“Benda
apa itu? Mengapa aku harus ikut?” tanya jae ae
“Karna
kamu perempuan, kamu akan mengetahuinya nanti. Ikut saja” jelas jung su.
“Kajjaaaa!”
ajak jung su dan merangkul adiknya pergi.
“Changkamman oppa” bentak jae ae sembari menghentikan
langkahnya.
“Wae Deo?” tanya jung su.
“Pamit
dulu sama kwangtungnim” tutur jae ae
“Gosh,
aku sudah pamit dari tadi, makanya kamu ikut saja. Aku sudah menyiapkan
semuanya tinggal yang satu ini” jelas jung su.
“Benda
apa yang akan oppa beli, hari ini oppa sangat sensitif dan merepotkan”
batin Jae ae.
Mereka
pun pergi jalan-jalan, tanpa basa-basi dengan lajunya jung su mengendarai
mobilnya. Jung su akan membelikan cincin pertunangan yang akan dipasangkan di
jari manis soo young nanti, makanya dia pilih jae ae untuk melihat dan
memastikan yang mana pas dan cocok untuk dipakai oleh soo young. Setelah
selesai, bagian jae ae yang akan
membelikan jae bum ole-ole, dia juga pusing apa yang harus dibelikan untuk
kekasihnya yang lumayan lama menunggu di korea, untung saja ada jung su yang
akan membantunya memilih. Tiba-tiba ia teringat jae bum, ia mencari handphoneNya dengan mengacak tasnya. Ia
pun menatap layar ponselnya sudah 16 missed
called, 6 pesan, dan 20 messages di
SNSnya. “Micchingetta, ssipal ” tutur
jae ae. “Wae?” tanya jung su. “Jae
bum oppa menghubungiku, tapi aku tak
ada kabar dia pasti marah, oettokke?”
jelas jae ae. “Tenang saja, nanti aku akan menghubunginya, kamu jangan
khawatir. Berani sekali dia memarahimu!” kata
jung su. “Jangan memarahinya!” bentak jae ae. “Ah, Rupanya adikku
betul-betul jatuh cinta sekarang sampai-sampai berani membentak oppaNya” goda jung su. “Aniyo oppa” bantah jae ae.
Akhirnya
jae ae sudah menemukan apa yang cocok untuk jae bum, itu akan menjadi
surprisenya nanti. “Ayo kita ke flat untuk siap-siap berangkat besok” ajak jung
su. “Kajjaaa!” kata jae ae. Sesampainya mereka di flat jung su, mereka segera
packing dan prapare karna besok akan kembali ke negeranya. Jae ae yang sedari
tadi selesai mengepak barang-barangnya kini mengambil benda yang berbentuk
persegi panjang itu lalu menghubungi jae bum melalui SNS, namun tak satupun
pesan dari jae ae yang dibalas oleh jae bum, mungkin dia masih kesal karna jae
ae tak pernah memberi kabar.
Keesokan
harinya mereka berangkat ke bandara lalu naik pesawat dan meninggalkan amerika.
Jae ae bergumam “aku benar-benar tak sabar sampai di korea”. “Aku juga!”
sambung jung su yang dari tadi melihat layar ponselnya sambil tersenyum. “Oh
ya, oppa apa sudah menghubungi Soo
Young onnie?” tanya jae ae. “aku
sudah dari tadi malam hingga tadi pagi tak pernah putus kontak dengannya,
bagaimana denganmu?” tanya balik jung su. “Aku sudah mengirimkan pesan lewat
SNS kepada jae bum, hanya dia tak merespon, nanti aku akan menghubunginya lagi
di incheon untuk menjemputku di bandara lalu mengantarku ke flat” jelas jae ae.
“Baiklah” tutur jung su. “Bagaimana dengan oppa?
Apa soo young onnie yang akan
menjemput?” tanya jae ae. “Ah itu, soo young sibuk hari ini karna ada pasien
yang harus dioperasi, dia menyuruh chang min menjemputku” kata jung su.
Mendengar
nama chang min, jae ae pun terkaget, ia membayangkan bagaimana suasana di
incheon nanti ketika chang min melihat jae bum menjemputnya. Dia pusing
sekarang. “Bisakah oppa menghubungi
chang min agar dia tak menjemput oppa? Pulanglah naik taksi saja, aku akan
membayarnya” pinta jae ae. Kakaknya yang mendengar permintaan itu bingung dan
kaget seketika. “Ada apa? Wae kwapchagi?
Ongkos taksi saja aku mah bisa bayar sendiri, apa ini rasa terima kasihmu pada oppamu ini, hanya membayar ongkos taksi
saja? Gumam jung su. “Bagaimana mungkin oppa
tak membayangkan suasana canggung nanti di incheon, chang min akan melihatku
bersama jae bum” jelas jae ae. “Tenang saja, chang min sudah move on darimu, dia sudah menemukan yeoja yang ia sukai dia juga seorang
aktris pendatang baru, aku selalu memantau keadaan di korea walaupun aku sibuk
di amerika selama sebulan” tutur jung su. “Baguslah kalau begitu” Gumam jae ae
dengan lirih.
Pesawat Landed at Incheon International
Airport ★
“Hyung!”
Teriak chang min memanggil jung su. “Ah, kamu disini rupanya, antar aku ke flat
yah” pinta jung su. “Ne, Kajja!” ajak chang min. “Bagaimana
denganmu jae ae?” tanya jung su pada jae ae. “Aku baik-baik saja disini, aku
akan menunggu jae bum oppa” tutur jae
ae berusaha meyakinkan. “Oh, anyyeong
haseyo jae ae” tegur chang min. “Ne,
anyyeong haseyo sunbae, maksudku oppa”
balas jae ae. “Kalau begitu aku pulang duluan bersama chang min, hati-hati yah
disini, kabari aku nanti” tutur jung su. “Arasseoyo”
gumam jae ae. Jae ae yang melihat chang min dan jung su meninggalkan bandara ia
memutuskan untuk menghubungi jae bum, dia sudah memberitahu lewat pesan tapi
tetap tak ada respon, kali ini jae ae melakukan video call siapa tahu tersambung, dan akhirnya jae bum meresponnya
dengan cepat.
Video
Call ★
Jae
ae : Oppa, lihat aku dimana sekarang!
Jae
bum : Mollayo
Jae
ae :
Aku di Incheon, cepat jemput aku sebelum aku diculik
Jae
bum : Mwoe? Bagaimana mungkin kau tak mengabariku, jadi aku akan menunggumu disana sebelum pesawat mendarat.
Jae
ae : Dan bagaimana mungkin oppa tak melihat hp oppa? Tanganku sudah lemas gara-gara
menghubungimu lah
Jae
bum : Gurae? Miyanhae Jae ae-ah
Jae
ae : Aniyo, oppa palli. Jemput aku!
Jae
bum : Gidarikke, aku akan segera kesana!
Jae
ae : Ne, Arasseoyo.
Video
Call END!
Akhirnya,
jae bum tiba di bandara dan menengok ke sekeliling mencari jae ae, namun jae ae
memberikan surprise, jae ae dari tadi
menunggu di depan mobil jae bum yang diparkirnya. Kakao talk ♬.. Dretttt! Terdengar ringtone hp jae bum berbunyi, itu adalah
pesan dari jae ae. Jae bum semakin bingung. “Mwoeninggoya oppa? Aku sudah menunggu lama!”pesan jae ae. “Oedisseo?”balas jae bum. “Aku di depan
mobilmu, cepatlah kesini!”pesan jae ae. Tanpa pikir panjang, jae bum berlari ke
arah mobil yang diparkirnya. Dia melihat yeoja
yang bersandar di mobilnya. Itu jae ae! Orang yang ia rindukan.
“Paboya oppa, mengapa oppa
terlihat membingungkan!” teriak jae ae.
“Kau
dimana saja, aku dari tadi mencarimu, kamu yang bodoh!” balas jae bum.
“Ah, aku memang bodoh menunggu kabar darimu tanpa
henti, aku tak sadar kau sedang sibuk kerja disana untuk hidupmu. Tapi aku
terlalu egois” tambah jae bum.
“Miyanhaeyo oppa, Jeongmal miyanhae, aku
salah aku tak mengabarimu” tutur jae ae.
“aku
benar-benar mengkhawatirkanmu! Itulah mengapa aku sangat kesal semalam dan tak
menghiraukan pesanmu” ungkap jae bum.
“Gomawo, oppa karna sudah mengkhawatirkanku” tutur jae ae lembut
“Naen neomu bogosippoyo” ungkap jae bum
memeluk jae ae.
“Aku
lebih!” teriak jae ae.
“Kalau
begitu, kajja oppa kita ke flat ku, nanti aku ketahuan wartawan disini” ajak jae
ae.
“Rupanya
uri yeojachingu sekarang lebih
terkenal dari jong woon” goda jae bum.
“Kenapa
harus jong woon? Kenpa bukan model itu saja? Atau oppa masih berhubungan dengannya?” kesal jae ae.
“Tidak
mungkin lah jae ae, aku hanya menyukaimu, saranghae” ungkap jae bum.
Begitulah
pertemuan mereka kembali, di bandara incheon yang begitu indah... Daldayeo!
Kini waktunya mereka menghabiskan waktu
bersama dan mengurus pertunangan Park jung su dan Choi soo young. Sekarang
saatnya mereka akan sibuk kedepan mengurus acara kakak jae ae, jae ae
mengundang jong woon, chang min dan jae bum seperti rencana mereka dulu.
Park Jung Su and Choi Soo Young’s Fiancee Party ★
Jae ae sibuk mempersiapkan semuanya diacara tersebut semuanya
hadir dengan bahagia, im jae bum
sedang asyik mempotret tamu-tamu dan lee chang min mempersiapkan makanan pesta
pertunangannya. Sementara jung su dan
soo young gemetar dengan moment ini, bagaimana tidak? Ini baru pertunangan
namun pestanya sudah ramai dikunjungi, apalagi kalau pesta pernikahan nanti.
Semua golongan datang, mulai dari presdir-presdir perusahaan korea, musisi
negeri ginseng itu, pebisnis dan artis-artis lainnya. Pestanya sangat meriah
dan lebih dari yang diharapkan.
“Jae
ae-ah!” terdengar suara teriakan yang tak asing. Itu suara choi soo young yang
memanggil calon adik iparnya. “Ne, Onnie.
Waeyo?” jawab jae ae. “Ilba, Yeoppuji?”
tanya soo young sambil menyodorkan tangannya kedepan mata jae ae. “Ne, neomu yeoppuda. Kan aku yang memilih
sewaktu di new york” ungkap jae ae. “Guraeyo?
Pantas saja ini cantik ternyata yang pilih memang orang cantik” puji soo young.
“Ah, onnie bisa saja” tutur jae ae
malu-malu.
Kim
jong woon tiba dengan telat, namun sewaktu ia memainkan gitarnya dan
menyanyikan lagunya ia mampu menghipnotis semua orang tak terkecuali dengan
jung su dan soo young. Semua keluarga dan kerabat pun bahagia. “Lagu ini saya
persembahkan untuk jung su hyung dan
soo young noona karna hari ini hari
bahagia mereka, lagu ini juga saya persembahkan untuk sahabat saya im jae bum
dan yeojachinguNya park jae ae yang
merupakan adik tingkat saya dulu, dan yang paling khusus dari lagu ini adalah
saya bisa kembali bertemu dengan sahabat saya yang tanpa kabar selama 2 tahun
im jae bum dan lee chang min yang merupakan adik dari soo young noona” ungkap jong woon lewat mic. “Semua ini adalah takdir! Takdir
yang mempersatukan kami kembali menjadi keluarga. Tak ada yang kebetulan di
dunia ini, cintapun begitu. Ini semua rencana tuhan! Unmyeongi-gahh!” sambung jong woon.
Disaat
ku terdiam... ku ingat dirimu dalam senja! Kau dimana? Ku cari dirimu namun tak
menentu arahku, suatu hari aku mendengarmu disana, tak jauh dariku... ini bukan
kebetulan, ini adalah takdir kita, terima kasih tuhan, kau mempersatukanku
dengan dia. Ini adalah cinta! ♬♬♬ (Jong woon’s voice).
“Benar yang jong won katakan, ini bukan kebetulan. Ini adalah
takdir kita untuk bertemu dan bersama” tutur jae bum yang sedari tadi berdiri
dibelakang jae ae.
“Iya,
kita ada disini karna garis tangan dan rencana tuhan” sambung jae ae.
“Maafkan
aku datang terlambat jae ae, Mianhaeyo.
Kureogo Gomawo sudah datang dan menungguku selama ini” ungkap jae bum.
“Kwencana, cinta memang penuh
pengorbanan, karna hidup adalah misteri” sambung jae ae.
“Jae
ae, neomu-neomu coaheyo, jeongal-jeongmal
bogosippoyo, Naneun jinjae-jinjae SARANGHAEYO!” tutur jae bum dengan
segenap hatinya. Lalu memeluk jae ae tanpa sadar.
♥END♥
Nah gimana? keren gak? iyalaah :)
sekian cerpen dari gue, nantiin karya-karya gue yang lainnya tapi bakalan lama nih gue ngurus sekolah menjelang kuliah (curhat lagi) jadi gue sibuk gausah rinduin gue entar gue balik dengan karya yang waw deh...
byebye, wassalam.
Komentar
Posting Komentar