Coretan Pena Nisa ; [Fanfiction] Anyyeong SEOUL!



Aloha insomnisa, pie kabaree? pada miss nisa yah? wkwk. maaf yeh nisa baru comeback abis tour keliling dunia maklum orang kaya(nyettailah). well, nisa bakal posting fanfiction yang nisa buat 10 tahun yang lalu(yaelah) yodahlah daripada baca pengantar ini, mending langsung aja baca caeritanyaa! happy reading guys :*

 
안녕하세요
Seoul!

                Suasana di taman itu tampak indah seiring gugurnya bunga sakura dari pohonnya, feliz patricia cewek indonesia itu duduk di taman dengan anggunya dan merasakan lembaran-lembaran daun berjatuhan ke tanah, yah pada waktu ia datang ke korea pertama kalinya. Dia disambut dengan musim gugur yang indah dan menakjubkan, dia sangat beruntung mendapatkan beasiswa belajar ke negeri ginseng itu, namun dia masih bingung dengan apa yang akan dia lakukan di sana. Sekarang  ia berstatus hakseng di Chungdam High School.
            Besok ia akan masuk ke sekolah barunya itu, pertanyaan demi pertanyaan terngiang di kepalanya. Bagaimana tidak? Ia harus bertemu dengan orang-orang asing, orang yang tidak biasa, mereka berbeda, dia hanya tahu sedikit yang mereka bicarakan. Feliz memang pecinta korea juga mulai dari musiknya, aktris-aktornya, singernya, drama-dramanya hingga tempat-tempat di korea ia sukai. Namun ia hanya butuh seorang teman untuk berbagi pengalaman dan menemani dia.
            Setelah masuk ke teacher room untuk menyelesaikan data masuk ia ke chungdam high school, ia berjalan menuju ruang kelasnya. Ia pun mulai memperkenalkan diri menggunakan bahasa inggris cukup banyak yang memperhatikan dia  dan  akhirnya ia dipersilahkan untuk duduk di bangku yang kosong. Seseorang memanggilnya “Hei anak baru, duduk disini!” panggil salah satu hakseng sambil menunjuk bangku disampingnya. “Gamsahamnida” tutur feliz lirih. “Can you speak korea?” tanya yeoja hakseng itu. “Little, You can teach me, Won’t you?” pinta feliz. “Sure!” kata yeoja hakseng itu. “Ireumi mwoyeyo?” tanya feliz. “Naneun? Ah...Oh ha-young imnida” jawab ha-young.
            Tak terasa duduk dikelas selama berjam-jam, akhirnya bel istrahat berdering. Feliz meminta agar ha-young menemani ia ke perpustakaan sekolah karna ia harus membaca beberapa buku untuk pembelajarannya selama 2 tahun di korea. Di dalam perjalanan ke perpustakaan, seseorang merangkul mereka dari belakang, feliz yang masih baru di sekolah tersebut merasa kaget karna ulah seseorang yang ia tidak ketahui, sementara itu ha-young hanya mendesah dan dahinya berkerut. “Lee hong ki! Saya tahu itu pasti kau kan?” Teriak ha-young. “Ne, itu saya! Waeyo?” jawab hong ki. “Gosh, ssi pal.. Micchosseo? Apakah kamu tidak melihat seseorang bersamaku? Kamu belum mengenal dia, bagaimana jika ia kaget karna tingkah bodoh mu ini” kesal ha-young. “Oh iya, perkenalkan nama saya Lee hong ki! Nuguhasseyo?” tanya hongki. “Naneun feliz, Feliz patricia! Saya hakseng baru disini. Mohon bantuannya” ungkap feliz. “Gureoum!” kata hong ki.
            Lee hong ki dan Oh ha-young sepakat untuk membantu feliz selama berada di korea, mereka mulai bersahabat dan berbagi satu sama lain, baik itu pengalaman, curahan hati maupun makanan^-^ setelah ke perpustakaan, mereka bertiga berjalan menuju kantin sekolah. Ha-young menunjukkan kartu haksengnya pada saat antri untuk mengambil makanan. “keluarkan kartu haksengmu jika kamu ingin makan seperti itu, Ilbaa” ajar ha-young pada feliz. “Ne, Gumawo ha young-ah” tutur feliz.
            Mereka pun selesai makan, ha-young, hong ki dan feliz kembali ke kelas. Di koridor sekolah seseorang menabrak feliz. Braakkkk! Itu adalah Kang jong woo, ketua osis di Chungdam High School, dia sosok panutan di sekolah itu namun ia dingin dan cuek, bisa di bilang ia pria tertampan kedua setelah yoo seung ho. Jika seung ho adalah heart king maka ketua osis itu adalah prince charming. “Hei ketua osis yang terhormat! Minta maaf lah pada feliz” teriak hong ki pada jong woo. “Apakah kamu tak lihat? Saya sedang sibuk!” kesal jong woo lalu berbalik menghadap hong ki. “Kami tahu, tapi setidaknya kamu harus memperlihatkan sikap baikmu dengan hakseng baru ini” tutur hong ki. “hakseng baru? Seolma...” kata jong woo. “Never mind, hong ki. He’s busy! Let him go” tutur feliz. “Ireumi mwoyeyo?” tanya jong woo pada feliz. “Yeh, Ah. Feliz patricia imnida, hakseng baru disini” jawab feliz. “ttarawa!” pinta jong woo pada feliz. “Ini adalah permintaan dari Sonsengnim” tambah jong woo. “Sudah ikuti saja feliz, kalau urusanmu selesai. Hubungi aku yah” tutur ha-young. “mengapa ia bicara informal begitu dengan feliz? Ia kan belum kenal” kesal hong ki yang melihat jong woo menarik tangan feliz.
            Kang jong woo berjalan ke taman sekolah dan di ikuti oleh feliz, jong woo tanpa sadar memandangi feliz yang begitu polos, ia tersenyum namun kembali nyengir untuk jaim. “Hei! Duduk disini” ajak jong woo. “ne, gomawoyo!” balas feliz. “alasan aku memanggil kamu kesini, untuk menemani kamu keliling sekolah ini, tadi songsaengnim menyuruhku karna kamu hakseng beahakseng dari indonesia jadi kamu belum tahu banyak tentang chungdam high school” ungkap jong woo. “jeongmal gamsahamnida” tutur feliz. Jong woo yang melihat tingkah feliz tersenyum lirih, dia begitu manis namun jong woo harus lebih mengenal dan dekat dengan feliz. “kamu hakseng beahakseng kan? Berarti kamu pintar dong” pikir jong woo. “aniyo, aku hanya beruntung mendapatkan ini. Dari dulu aku ingin ke korea hanya untuk jalan-jalan saja. Tapi, takdirku mengatakan aku harus tinggal lebih lama lagi di korea 2 tahun loh” ungkap feliz. “jadi begitu rupanya, okelah. Selamat berjuang disekolah ini! Kalahkan juara bertahan disini. Kamu kan pintar!” tutur jong woo. “memangnya siapa hakseng yang terpintar di sekolah ini? Pasti dia sangat hebat!” kata feliz. Seiring percakapan mereka, jong woo menunjukkan letak sekolah, kantin, toilet, lapangan olahraga, loker, laboratorium, ruang seni, dll.
            Pada saat jong woo menunjukkan lapangan basket, seketika bola basket melayang dihadapan feliz, untung saja jong woo menangkap bola itu dengan sigap. “Kwencanayo?” tanya jong woo pada feliz. “kwencana, kotjongmaseyo kuraegu gomawo” ungkap feliz. “kamu ini lucu sekali, sudah berapa kali kamu mengatakan gumawo hari ini?” kata jong woo. “Gumawo adalah tanda penghargaan atau rasa syukur! Makanya aku selalu mengucapkannya” ungkap feliz. “Wah, kamu benar-benar pintar yah!”  puji jong woo. “Mereka salah ucap atau aku yang salah dengar?” desah feliz. “mwoe-ga?” tanya jong woon. “Aniyo, tadi mereka mengatakan ketua osis di sekolah ini begitu cuek dan dingin, tapi kok beda sama yang aku rasa. Aku pikir kamu itu baik dan ramah” puji feliz. “haha, aku memang begitu untuk beberapa orang di sekolah ini, termasuk mereka yang bilang ke kamu mungkin!” ungkap jong woo. Di sela pembicaraan mereka seseorang berteriak, “Ya! Sudah cukup pembicaraannya? Kembalikan bola itu” teriak kapten basket chungdam high school, dia adalah yoo seung ho. Mata seung ho tertuju pada feliz yang berdiri di samping jong woon, jong woon melempar bola basket tersebut dan hampir mengenai muka seung ho yang terus memandangi feliz. Anggota tim basket lainnya memanggil seung ho bahwa bolanya sudah ada,barulah ia tersadar dan melanjutkan latihan. Setelah beberapa menit seung ho memutuskan untuk berhenti latihan dengan alasan capek dan mengambil istrahat.
            Dengan istrahatnya tim basket, seung ho berusaha mencari cewek yang ia lihat di lapangan basket, rupanya ia jatuh cinta pada feliz dan berniat untuk berkenalan dengan hakseng dari indonesia itu. Dia pun menelusuri tiap-tiap kelas, kantin dan perpustakaan. Dan akhirnya ia bertemu di taman sekolah yang penuh dengan tanaman hijau dan sebuah bangku panjang. Dilihatnya feliz yang tengah menulis sesuatu di bukunya sambil mendengar musik dengan headsetnya yang nampak di samping helaian rambut halusnya. “Hello, Yoo seung ho imnida, Ireumi mwoyeyo?” bisik seung ho sambil melepas headset dari telinga kanan feliz. Feliz pun kaget dengan perkenalan seung ho yang begitu tiba-tiba, “ah, saya feliz” jawab cewek indonesia itu sambil menutup bukunya. “apa yang kamu tulis?” tanya seung ho. “hanya....” jawab feliz singkat. “musik apa yang kamu dengar?” tanya seung ho. “kenapa kamu begitu banyak pertanyaan? Kita kan baru kenal, kamu sangat mudah berteman!” tutur feliz. “aku memang sangat ramah” kata seung ho. “apa kamu murid baru disekolah ini? Aku baru melihatmu dan juga bahasa koreamu sangat kacau” tanya seungho. “iya, aku memang murid baru aku berasal dari indonesia” jawab feliz. “ah, pantas saja! Kalau begitu mari kita berteman” ajak seung ho sambil mengulurkan tangannya ke feliz. Feliz berpikir apakah orang yang berada di sampingnya itu adalah orang baik dan mengajaknya berteman, ketika feliz ingin mengulurkan tangannya pada seung ho. Tiba-tiba datanglah seorang jong woo menarik duluan tangan feliz. “ayo kita pergi! Kamu dicari oleh 2 temanmu tadi” ajak jong woo sambil melihat sinis seung ho.
            Feliz pun kembali bersama dengan hong ki dan ha-young hingga mereka pulang sekolah, feliz sengaja mengajak dua sahabatnya itu ke flatnya. Mengenalkan tentang negara indonesia sekaligus belajar tentang negara korea. Mereka makan nasi goreng bersama yang feliz masak, hingga akhirnya lee hong ki berniat untuk mengajak ha-young dan feliz berjalan-jalan korea akhir pekan depan. Mereka pun setuju dan mengosongkan jadwal latihan mereka masing-masing. “besok aku akan menjemputmu disini, jadi kita bisa pergi sekolah bareng” sahut ha-young. “Aku juga! Kajjikaa!” teriak hong ki. “Arasseo” kata feliz.
            Setelah hong ki dan ha-young meninggalkan flat feliz, ia pun membayangkan kejadian di taman sekolah tadi. Ia merasakan hal aneh pada pertama kali masuk ke chungdam high school itu. (S.E.O.U.L  hamke mullobayeo~ Saranghae) handphone feliz pun berdering dengan kerasnya suju dan GG bernyanyi. Itu adalah telepon dari sahabatnya di indonesia gabriel.
Gab     : Halo feliz
Feliz    : Halo gab
Gab     : Bagaimana keadaanmu disana?
Feliz    : Aku baik-baik saja, kamu gimana?
Gab     : AKu baik-baik aja kok, semuanya juga
Feliz    : Baguslah kalau gitu.
Gab     : Gimana sekolahmu? Ini hari pertama kan?
Feliz    : Iya, lumayan lah.
Gab     : Lumayan apaan? Kamu tidak di bully kan?
Feliz    : Haha, gak kok. Aku dapat dua teman baik-baik, yang dua lagi masih agak canggung
Gab     : Canggung gimana? Aku gak ngerti
Feliz    : Yah sudahlah, jangan dipikirkan!
Gab     : Oke, baik-baik disana yah, aku akan terus menelponmu. Jangan lupa indonesia!
Feliz    : Mana mungkin aku akan melupakan negaraku sendiri? Tidak akan. Aku tutup.

            Keesokan harinya, ha-young dan hong ki menjemput feliz di flatnya lalu mereka berangkat bersama ke sekolah hingga mereka masuk kelas. Sonsaengnim pun bertanya pada seluruh hakseng tentang kegiatan eskul apa yang mereka minati, lee hong ki pun mengambil eskul drum, sedangkan ha-young mengambil eskul piano, dan feliz tak disangka mengambil eskul lukis.
           
            Menjelang sore, mereka ke tempat eskul masing-masing. Sonsaengnim pun menjelaskan peraturan di ruang lukis, tata cara melukis, bagaimana mengekspresikan karya seni itu dengan baik, dan itu semua tergantung dari senimannya. Sonsaengnim juga menginfokan kepada peserta eskul lukis bahwa lukisan yang terindah akan di pampang di ruang osis. Pada saat feliz mulai mengambil pensil, tiba-tiba sonsengnim menanyakan sesuatu padanya. “melukis itu dari hati, apa yang kamu rasa itu yang kamu lukis, kreatifitasmu yang dibutuhkan. Maka silahkan berekspresi dalam kertas itu! apa yang akan kamu lukis?” tanya sonsengnim. “jika melukis itu dari hati, maka saya akan melukis cermin orang itu yang ia sendiri akan lihat tiap hari” jelas feliz. “Pintar, silahkan! Dan aku penasaran gambar seperti apa yang akan kamu lukis” kata sonsengnim. Mendengar kata sonsengnim tersebut ia hanya tersenyum malu.

            Sementara di sisi lain, ha-young dan hong ki menikmati latihan mereka masing-masing. Dan sekarang sudah tepat jam 05.00 pm, sekarang waktunya hakseng chungdam high school pulang ke rumah. ha-young dan hongki mencari feliz dan mengatakan bahwa ia ada urusan keluarga jadi mereka pulang duluan, feliz menyutujuinya dan akan pulang sendiri di flatnya. Sesampainya feliz di depan gerbang ia bertemu dengan seung ho yang ternyata dari tadi menunggunya. Feliz mengahmpiri seung ho yang memanggilnya, seung ho berinisiatif untuk mengantar feliz pulang. Awalnya feliz berpikir ia bisa pulang sendiri namun ia kesusahan mencari taksi lagipula stop bus jaraknya jauh dari sekolah mereka. Akhirnya ia menyutujuinya, seung ho yang menyukai feliz pada pandangan pertama merasa cewek satu ini begitu misterius dan ingin mencari tahu tentangnya. Seung ho pun mengajak feliz untuk makan di restoran korea. Setelah itu, seung ho juga membawa feliz jalan-jalan di mall. Seung ho berniat untuk membelikan sepatu untuk feliz, namun feliz menolaknya karna ia terlalu merepotkan lagi pula seung ho sudah sangat baik mentraktir makan di restoran semewah tadi. Namun, siapa yang mau menolak keinginan cowok cool satu ini? Seung ho terus memaksa untuk menerima sepatu yang dibelikan kalau tidak, sepatu itu akan dibuang. Kan sayang... ^-^ Dengan sangat terpaksa feliz mengambilnya, lalu seung ho mengatakan bahwa ia harus pakai besok ke sekolah sebagai rasa terima kasih karna mengantarnya pulang. 

            Keesokan harinya, feliz berangkat ke sekolah namun ia tak memakai sepatu pemberian dari seung ho. Pada hari itu juga, lukisan mereka di kumpul dan akan di nilai. Sonsengnim pun sudah melihat lukisan feliz dan menilainya sangat baik. “Ini seperti nyata! Kau sangat hebat melukis”puji sonsengnim terhadap feliz. Namun, ia bukan satu-satunya hakseng yang mendapatkan nilai bagus, seorang hakseng yang lukisannya juga tidak kalah bagus dari dia. Itu adalah elizabeth kim! Cewek yang telah lama menyukai jong woo. Karna elizabeth kim melihat lukisan feliz, setelah penilaian ia akan bertemu dengan empat mata. “apa kamu menyukai jong woo?” tanya elizabeth pada feliz. “tidak, aku cuman berterima kasih saja pada dia, makanya aku melukis wajahnya, karna sudah memperkenalkan dan menginfokan aku tentang sekolah ini” jelas feliz. “baguslah kalau begitu, jangan coba-coba berbohong yah, aku sudah lama menyukai dia! Jadi, jangan mendekatinya!” ancam elizabeth. “kamu tenang saja!” tutur feliz lembut.

            Hong ki dan ha-young mengetahui tentang ancaman elizabeth pada feliz merasa kesal dan meremas botol minuman mereka saat berjalan dari kantin ke perpus. Elizabeth memang cewek yang cantik, dia dari dulu menyukai ketua osis chungdam high school si prince charming, namun ketua osis itu biasa-biasa saja pada elizabeth, hanya cewek itu yang berlebihan. Tiba-tiba mereka berhenti di depan information board , hongki melihat nama feliz dan mendapatkan nilai bagus dalam eskul lukis, dan lukisannya pun akan ditempel di dinding ruang osis. Feliz sangat senang melihatnya, namun ia kembali mengingat elizabeth. Secara tidak sadar, dari ancaman elizabeth pada dirinya ia merasakan aneh pada hatinya ia merasakan sakit tapi itu mungkin saja bisa terjadi secara kebetulan.




♥Ruang Osis Chungdam High School

            Jong woo yang memasuki ruangannya merasa kaget dengan apa yang dilihatnya, lukisan yang sangat indah terlihat nyata bagai ia bercermin, ia pun mendekati gambar tersebut berusaha mencari tahu siapa yang melukisnya begitu indah. sung gyu pun salah satu anggota dalam organisasi sekolah itu menanyakan pada jong woo. “apakah kamu tahu siapa yang melukis wajahmu?” tanya sung gyu. “tidak, aku sangat penasaran sekarang” ungkap jong woo. “baru kali ini aku melihat tingkahmu begitu tak tergambar sebagai jong woo yang dulu, akhir-akhir ini aku melihat kamu berbeda, apa yang terjadi jong woo? Dan tiba-tiba saja ada lukisan indah dengan wajahmu yang dingin itu” tutur sung gyu. “apakah kamu tahu siapa yang melukis ini?” tanya jong woo. “kamu tahu tidak hakseng baru yang dari indonesia itu, saya tidak tahu namanya” jawab sung gyu. Setelah mendengar jawaban sung gyu, jong woo berlari mencari feliz, namun sama seperti keadaan kemarin. Jong woo menemukan feliz di taman sekolah, feliz yang seketika melihat jong woo yang berlari ke arahnya, ia pun menyapa jong woo.
“terima kasih atas lukisannya, itu sangat indah!” puji jong woo. “ah tidak, aku hanya berterima kasih padamu karna sudah menghabiskan waktumu untuk memberitahukan aku tentang sekolah ini” tutur feliz lirih. Pada saat yang sama, elizabeth kim tak sengaja melihat suasana di taman itu, ia mendapati jong woo yang berdua dengan feliz yang merupakan cewek tandingannya saat ini.

            Jumat pagi, feliz yang masih setengah sadar mendapatkan telepon dari seseorang, ia pun mengangkatnya dengan mata tertutup. Panggilan tersebut nomor baru, dan merupakan nomor korea. Itu adalah seung ho.

Feliz                : Yeoboseyo
Seungho          : Ya! Ireona... Mengapa ada cewek yang belum bangun jam segini?
Feliz                : Nuguhaseyo?
Seungho          : Naneun, orang yang menyukaimu
Feliz                : Pardon me, aku sepertinya mengenal suara ini
Seungho          : Pakai sepatu yang aku belikan kemarin ini hari ke sekolah, jangan membantah
Feliz                : Sepatu? Hoksiiii... Kamu yah seung ho?
Seungho          : Ne, ini saya!
Feliz                : Arasseo, kaenoo!
Seungho          : Bahkan bangun tidurpun, suaranya masih merdu.

            Setelah mendapat telepon dari seung ho, ia pun bangun dan melihat jam weker di samping tempat tidurnya, ia baru menyadari sekarang seung ho menjadi alarm baginya, ia juga bingung darimana seung ho mendapatkan nomor teleponnya. Dengan segera ia mandi dan memakai seragam sekolahnya, dan mengingat pesan seung ho yang harus memakai sepatu pemberiannya hari ini ke sekolah.

            Sesampainya ia di sekolah dengan memakai sepatu yang diberikan seung ho padanya, ia merasa aneh karna dilihat semua hakseng chungdam high school itu, hong ki dan ha-young melihat feliz segera menghampirinya dan menanyakan, mengapa sepatu yang ia pakai seperti sepatu yang di pakai seung ho, apa itu sepatu couple? Semua hakseng penuh tanya. Pada saat mereka berjalan ke kelas, feliz menarik tangan feliz di tengah hakseng chungdam, feliz pun dipermalukan dengan teriakan elizabeth. “Hei anak baru! Kamu itu sangat bertingkah yah, kamu sudah mendekati prince charming disekolah ini, dan kamu juga mendekati heart king yang banyak di kagumi di sekolah ini, kamu baru saja datang dan mengambil duanya sekaligus” teriak elizabeth. Ige mwoyeyo? Naneun jeongmal moreugesseyo!” tutur feliz. Ha-young yang melihat situasi ini mencari jong woo dan memberitahukannya bahwa feliz di bullly di koridor sekolah. Namun, pada saat jong woo tiba di tempat perkelahian itu, feliz sudah berjalan dan tangannya di tarik oleh seung ho. Dan pada saat itu semua hakseng chungdam berteriak bahwa sepatu mereka memang sama, itu seperti sepatu couple. Entah mengapa jong woo marah dengan keadaan itu. mungkin ia cemburu melihat feliz yang di bawah oleh seung ho.

            Kejadian tersebut membuat feliz tidak bersemangat di sekolah, pada akhir pekan hong ki dan ha-young mendatangi feliz ke flatnya untuk rencana mereka ke lotte world. Namun pada saat mereka ingin berangkat ke stop bus seung ho muncul dengan mobilnya lalu mengajak mereka naik dan pergi bersama di lotte world, tiba-tiba di jalan hong ki menyuruh seung ho untuk memberhentikan mobilnya, ia berniat untuk membeli sarapan, hong ki bpun berlari untuk membeli bread and coffee, setelah hong ki membeli, seung ho melanjutkan perjalanan.

Lotte World
           
            Sesampainya mereka di tempat hiburan korea ini, mereka mulai memilih wahana apa yang mereka akan naik, ditengah diskusi itu tiba-tiba terdengar suara tak asing, “apakah aku bisa ikut?” tanya jong woo. Merekapun berbalik dan melihat sosok prince charming. “Gureom! Tentu sja” kata ha-young. Mereka pun sepakat bersama-sama, namun terlihat suasana melelahkan bagi hong ki dan ha-young, betapa tidak? Kedua pria popular di sekolah mereka selalu bertengkar karna feliz.

And... and... and... pada akhirnyaa~
Mereka bersahabat! Tak ada pacar-pacaran, mereka bersahabat dengan penuh cinta, perhatian dan kasih sayang! Hanya itu jalan yang terbaik bagi mereka semua. Setelah menjalani persahabatan 2 tahun, feliz pun diantar oleh keempat orang sahabatnya yang menemani dia selama di korea ke bandara incheon, karna feliz sudah mendapatkan ijazah sma korea dan akan pulang ke Indonesia. END♥


Gimana ceritanya? asik kaga? gakyah? elah kit ati nih nisa.
eh btw, tunggu cerita nisa lainnya yah. ini baru satu dari sekian imajinasi yang nisa buat. haha ohya, buat insomnisa yang udah lama nungguin nisa posting lagi diblog makasih yeh udah setia wkwk. 
Im happy to back and see you guyss... ({})
           
             

Komentar

Postingan Populer